Kamis, 21 Mei 2020

Hidrogen Peroksida Picu Iritasi, Amankah Bikin Hand Sanitizer Sendiri?

Harga dan permintaan yang terus meningkat karena virus corona, membuat stok hand sanitizer semakin menipis, bahkan langka. Dengan bantuan informasi di internet, masyarakat bisa mempelajari banyak hal, termasuk dalam membuat hand sanitizer sendiri.
H2O2 atau hidrogen peroksida adalah salah satu bahan yang dijadikan bahan pembuat hand sanitizer sendiri. Bahan kimia ini juga banyak dijual bebas di lapak online dan harganya melonjak naik.

"Ada standarnya dalam membuat hand sanitizer. Ada komposisinya, ada hitungannya, nanti malah berisiko," jelas Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, saat melakukan konferensi pers daring FKUI Peduli Covid-19 pada Jumat (20/3/2020).

Prof Ari juga mengatakan, pembuatan hand sanitizer yang menggunakan bahan-bahan kimia seperti, gliserol, dan H2O2, bisa memicu iritasi. Itulah kenapa tdak dianjurkan untuk membuatnya sendiri.

"Tolong masyarakat jangan membuat hand sanitizer sendiri. Kami pun yang membuat di sini itu dari departemen kimia dan departemen farmasi. Jadi, tolong masyarakat harus hat-hati," lanjutnya.

Dibanding pakai hand sanitizer, sebenarnya cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 20-30 detik lebih dianjurkan. Selubung virus corona terbuat dari lemak yang akan hancur oleh detergen dalam sabun.

Sebugar Paulo Dybala Bisa Kena Corona, Masih Pentingkah Olahraga?

Sederet atlet top Italia terinfeksi virus corona, termasuk yang baru saja diumumkan, penyerang Juventus Paulo Dybala. Banyak yang lantas penasaran, kalau para atlet dengan kebugaran prima saja bisa tertular, masih perlukah anjuran untuk berolahraga?
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) baru-baru ini mengeluarkan panduan untuk tetap aktif selama pandemi COVID-19. Panduan ini tetap menegaskan, gaya hidup kurang gerak bisa menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi virus.

"PDSKO tetap merekomendasikan untuk tetak hidup AKTIF selama pandemi COVID-19," tulis panduan tersebut.

Meski demikian, panduan ini juga mengingatkan untuk tidak overtraining alias olahraga berlebihan dengan intensitas tinggi. Anjuran ini dijelaskan dengan sebuah kurva berbentu huruf 'J'.

"Kurva berbentuk huruf 'J' menyatakan bahwa latihan fisik intensitas sedang dapat meningkatkan imunitas tubuh, sedangkan latihan dengan intensitas tinggi justru menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi," jelas panduan ini.

Bagaimana membedakan intensitas sedang dan intensitas tinggi? Tes bicara bisa diandalkan untuk itu. Dikatakan intensitas sedang jika saat latihan fisik seseorang masih bisa bicara meski terengah-engah. Jika sampai tidak bisa bicara, itu berarti intensitas tinggi.

Nah, jelas kan. Selama intensitasnya tak setinggi Paulo Dybala saat latihan, olahraga rutin tetap dianjurkan untuk membantu daya tahan tubuh.

New York City Keluarkan Panduan Bercinta di Tengah Wabah Corona

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa virus corona COVID-19 menular lewat hubungan seks. Namun kondisi yang menyertai hubungan seks seperti kontak dekat dan berciuman tak bisa dipungkiri bisa meningkatkan risiko.

Departemen kesehatan New York City sampai harus mengeluarkan panduan khusus soal ini. Anjuran pertama adalah tentang masturbasi, karena partner seks paling aman menurut panduan tersebut adalah diri sendiri.

"Masturbasi tidak akan menyebarkan COVID-19, terlebih jika Anda mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik sebelum dan sehabis bercinta," demikian tercantum dalam sebuah dokumen yang belakangan telah dihapus, dikutip dari Newsweek.

Anjuran berikutnya adalah untuk tidak berhubungan seks dengan orang lain di luar lingkaran dekat. Menghindari kontak dekat dengan orang lain di luar lingkaran disebut bisa membantu mencegah persebaran COVID-19.

"Partner paling aman berikutnya adalah orang yang tinggal dengan Anda," tegas panduan tersebut.

"Panduan kami akan diperbaharui secara rutin," kata seorang juru bicara departemen kesehatan New York City, dikutip dari NYpost.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar