Kamis, 28 Mei 2020

Racikan Herbal yang Dianjurkan BPOM agar Imun Kuat di Masa New Normal

Di tengah pandemi virus Corona menjaga imunitas tubuh merupakan hal yang sangat penting. Daya tahan tubuh yang baik dapat mencegah terinfeksi dari virus Corona COVID-19.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, seperti berjemur, istirahat yang cukup, makan bergizi, hingga mengkonsumsi tumbuhan herbal. Indonesia dikenal memiliki beragam tumbuhan herbal yang baik dikonsumsi untuk kesehatan.

Dalam buku "Serba COVID" yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat enam tumbuhan herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Takaran per hari

Herba Sambiloto
- Bahan kering: tiga gram dikonsumsi 2 kali sehari
- Serbuk kering: 1,5 sampai 3 gram dikonsumsi 3 kali sehari

Herba Meniran
- Bahan segar: 45-90 gram per hari

Temulawak
- Serbuk kering: 3 gram per hari dibagi dalam tiga dosis

Kunyit
- Bahan segar: 3 sampai 9 gram per hari
- Serbuk kering: 1,5 sampai 3 gram per hari

Jahe
- Serbuk kering: 1 sampai 4 gram per hari

Jambu Biji
- Dapat langsung dimakan
1 buah jambu biji berukuran
sedang (55 gram)

Cara penyajian:

Cara penyajiannya bahan ini pun terbilang mudah. Untuk bahan yang berbentuk kering dapat direbus selama 15-30 menit dalam air mendidih 100 derajat celsius. Sedangkan bahan yang berbentuk serbuk atau kemasan dapat diseduh ke dalam satu gelas air selama lima menit. Sementara untuk jambu biji dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu diolah.

Nantinya rebusan herba sambiloto dapat dikonsumsi sebelum makan. Sedangkan seduhan jahe dikonsumsi setelah makan.

Perancis Resmi Larang Penggunaan Obat Malaria untuk Tangani Pasien Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghentikan sementara uji klinis klorokuin dan hidroklorokuin untuk pasien Corona COVID-19. Alasannya karena bukti awal menunjukkan obat yang biasa dipakai untuk pasien malaria ini tidak memberikan manfaat, malah berisiko timbulkan gangguan jantung dan kematian.
Menanggapi hal itu, Perancis secara resmi melarang penggunaan hidroklorokuin untuk pasien Corona. Sebelumnya Perancis izinkan penggunaan hidrokolokuin hanya pada pasien dengan gejala berat.

Mandeep Mehra, pemimpin studi yang menganalisa manfaat klorokuin dan hidroklorokuin, dalam jurnal The Lancet merekomendasikan rumah sakit untuk berhenti menggunakan dua obat ini dalam menangani pasien virus Corona COVID-19.

"Data kami menunjukkan dengan sangat yakin bahwa di seluruh dunia kombinasi obat ini dengan cara apapun tidak menunjukkan bukti yang bermanfaat," ujar Mehra dikutip dari AFP, Rabu (27/5/2020).

Reuters melaporkan WHO juga mendesak Indonesia agar berhenti menggunakan klorokuin dalam penanganan pandemi Corona. Sumber anonim mengatakan WHO sudah memberikan pemberitahuan pada Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menunda pengobatan klorokuin.

Masuki New Normal, Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Kekebalan Tubuh Tak Menurun

Sebentar lagi setiap orang akan bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala. Tetapi, bedanya saat ini harus mematuhi berbagai macam protokol kesehatan COVID-19 karena kita akan memasuki era 'new normal' atau kenormalan baru.
Selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh juga diperlukan agar tidak mudah tertular virus Corona. Namun terkadang tanpa disadari beberapa kebiasaan sehari-hari yang kita jalani justru dapat membuat kekebalan tubuh jadi menurun.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa bikin daya tahan tubuh menurun.

1. Kurang tidur
Kelelahan akibat kurang tidur nyatanya bisa menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Salah satu tandanya adalah merasa lelah ketika bangun di pagi hari, maka itu bisa menandakan kamu tidak memiliki kualitas tidur yang baik.

Maka dari itu usahakan tidur selama tujuh sampai 9 jam setiap malam.

2. Stres
Kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat daya tahan tubuh menurun adalah stres. Stres bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor pekerjaan, kesehatan, keluarga dan sebagainya.

Stres dapat menyebabkan sel pembunuh bakteri bekerja menjadi lebih lambat dan aktivitas makrofag berkurang. Makrofag adalah sel yang dapat memperkuat respons imun.

3. Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas olahraga bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Padahal olahraga bisa dilakukan di mana dan kapan saja, bahkan tak perlu datang ke pusat kebugaran.

Menurut ahli, dibutuhkan sekitar 30 menit olahraga agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar