Usai sebelumnya longgarkan pembatasan karena kasus Corona menurun, kini Korea Selatan kembali terapkan pembatasan. Museum, taman, dan galeri seni semuanya akan ditutup kembali sejak Jumat selama dua minggu, demikian laporan Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.
Dikutip dari The Guardian, langkah ini mengikuti peningkatan harian terbesar dalam kasus virus corona dalam 53 hari usai Korsel sebelumnya tampak berhasil kendalikan wabah Corona. Pembatasan ini baru akan berlaku di wilayah Seoul, rumah bagi setengah dari 51 juta penduduk Korea Selatan, hingga 14 Juni.
Warga Seoul juga disarankan untuk menghindari pertemuan sosial atau pergi ke tempat-tempat ramai, termasuk restoran dan bar. Tempat-tempat ibadah juga diminta ekstra waspada dengan tindakan karantina.
"Dua minggu ke depan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan. Kita harus kembali ke jarak sosial jika kita gagal," jelas Park.
Pada hari Kamis, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 79 kasus Corona baru dengan 67 di antaranya dari daerah Seoul. Para pejabat mengatakan otoritas kesehatan semakin sulit melacak rute penularan untuk kasus Corona baru, sehingga mendesak orang untuk tetap waspada di tengah kekhawatiran gelombang kedua virus Corona COVID-19.
Pakai Masker di Rumah Bisa Kurangi Penyebaran Corona hingga 70 Persen
Sebuah studi baru menganjurkan bagi seseorang yang tinggal bersama keluarga untuk tetap mengenakan masker meski di rumah. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ Global Health menunjukkan bahwa memakai masker di rumah efektif menekan penyebaran virus hingga 79 persen, dengan catatan masker harus digunakan sebelum seseorang di dalam keluarga menunjukkan gejala.
Selain itu membersihkan rumah dengan cairan disinfektan disebut mampu mencegah Corona hingga 77 persen.
"Penelitian ini mengkonfirmasi adanya risiko penularan di rumah tangga sebelum timbulnya gejala. Pencegahan (non-farmasi) seperti penggunaan masker, disinfeksi dan jaga jarak sosial di rumah dapat mencegah penularan COVID-19 selama pandemi," tulis penelitian tersebut dikutip dari CNN International.
Studi yang dilakukan di China ini meneliti 460 orang dari 124 keluarga di Beijing yang tinggal bersama orang yang terinfeksi Corona dan menanyai mereka tentang kebersihan rumah serta perilaku lain selama masa pandemi.
Peneliti menemukan penyebaran dari orang yang terinfeksi pertama ke anggota keluarga lainnya terjadi di 41 dari 124 keluarga dengan total 77 orang terinfeksi, baik dewasa dan anak-anak.
Sementara itu keluarga yang membersihkan rumah secara rutin dengan disinfektan setiap hari, selalu membuka jendela dan menjaga jarak, berisiko lebih rendah menularkan virus bahkan jika hidup dalam satu rumah dengan banyak anggota keluarga.
Keluarga yang melakukan kontak harian yang dekat, seperti makan di sekitar meja atau menonton TV bersama-sama dikaitkan dengan peningkatan risiko 18 kali lipat. Kontak dekat setiap hari dengan anggota keluarga yang menunjukkan gejala meningkatkan risiko bagi orang lain, bahkan jika mereka mulai mengenakan masker pada saat itu, menurut penelitian.
Sebelumnya, pada Februari, otoritas kesehatan China mengatakan sebagian besar cluster COVID-19 yang mereka pelajari tidak berasal dari supermarket atau sekolah, melainkan keluarga. Pakar virus dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian China, Wu Zunyou, menyebut dari 1.000 kasus cluster yang diteliti, 83 persen diidentifikasi sebagai kelompok keluarga.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-4/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar