Rabu, 20 Mei 2020

95% Karyawan Bank Mandiri Kembali Ngantor Juli

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah menyiapkan skenario The New Normal di masa pandemi. Hal itu sesuai arahan Menteri BUMN perihal Antisipasi Skenario The New Normal BUMN.

Deputi CEO Bank Mandiri, Hery Gunadi mengatakan telah menyiapkan berbagai protokol agar bisnis tetap berjalan. Dalam pengoperasiannya, Bank Mandiri akan lebih banyak peraturan untuk memprotect karyawan maupun nasabah agar terhindar dari penyebaran COVID-19.

"Bank mandiri sudah memiliki protokol untuk operasional. Saat ini kami terus melakukan evaluasi bisnis proses. Kami banyak melakukan adjusment dengan kondisi new normal," katanya dalam telekonferensi #COVIDSafeBUMN, Rabu (20/5/2020).

Dalam timeline The New Normal Bank Mandiri yang diterima detikcom, bank pelat merah tersebut menargetkan dapat beroperasi normal pada 13-20 Juli 2020 mendatang. Di mana 95% karyawan kembali ngantor dan 100% cabang serta Electronic Data Capture (EDC) Mandiri kembali beroperasi seperti biasa.

Penerapan tersebut dilakukan secara bertahap mulai 25 Mei dengan 50% karyawan kembali bekerja di kantor. Sedangkan 26 Mei ditargetkan 60% cabang telah beroperasi dari total keseluruhan.

"Bank Mandiri menargetkan dapat beroperasi normal pada tanggal 13-20 Juli 2020 dengan 95% karyawan kantor kembali bekerja dan 100% cabang dan EDC kembali beroperasi seperti biasa," bunyi timeline tersebut.

Selama pengoperasian, pihaknya akan melakukan berbagai prinsip keselamatan kerja di kantor selama pandemi. Pegawai yang bekerja di kantor diprioritaskan berusia 45 tahun ke bawah dan akan dijalankan rapid test.

"Bank Mandiri per 18 Mei telah melaksanakam protokol rapid test terhadap 7.655 pegawai unit kritikal dan front liner," ucapnya.

Orang Terkaya di India Ngebet Bikin Perusahaan Teknologi Raksasa

Salah satu orang terkaya di India Mukesh Ambani berambisi membangun perusahaan teknologi skala global. Mengutip CNN Business Ambani akan meningkatkan JioPlatforms agar bisa sejajar dengan Google, Amazon, Alibab, dan Tencent.
Saat ini JioPlatforms telah memiliki ekosistem luas karena menyediakan layanan belanja bahan makanan sampai streaming video. Platform ini bisa digunakan untuk 388 juta orang India yang terdaftar di jaringan seluler Reliance Jio.

Ambani saat ini telah mengumpulkan dana US$ 9 miliar dari pendanaan seri A untuk pengembangan perusahaan ini. Dia mengungkapkan ingin perusahaannya menjadi perusahaan telekomunikasi yang besar dan ternama di dunia.

Perusahaan Ambani sebelumnya Reliance Industries saat ini telah berkembang menjadi perusahaan minyak, energi, toko ritel, operator seluler, broadband hingga platform digital. Ambani juga membutuhkan pendanaan dari Silicon Valley dengan mencari dana sebesar US$ 5,7 miliar.

"Kami ingin memperluas layanan ini untuk masyarakat India. Banyak petani dan UKM sampai siswa membutuhkan layanan ini," kata Ambani dikutip dari CNN, Rabu (20/5/2020).

Dia menjelaskan platform yang akan dikembangkan ini akan multitasking yakni mulai dari mobile banking, pengiriman pesan, media sosial dalam satu platform. Mirip dengan WeChat yang sangat populer di Cina.

Namun Ambani membantah kemiripan tersebut, yakni JioPlatforms akan memiliki jaringan seluler besar yang bisa digunakan untuk membangun basis pelanggan.

"Kami juga telah melihat e-commerce, konten, cloud. Akhirnya perusahaan teknologi menggantikan perusahaan telekomunikasi tradisional," ujarnya.

Sumber kekayaan Mukesh ini berasal dari Reliance Industri miliknya. Reliance sendiri pertama kali didirikan oleh mendiang ayahnya Dhirubhai Ambani, seorang pedagang benang, pada tahun 1966 sebagai produsen tekstil kecil.

Kini Reliance industri miliknya telah membawahi berbagai anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti petrokimia, telekomunikasi, hingga ritel, membuatnya menjadi orang super kaya yang tak terkalahkan di India selama 12 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar