Salah satu orang terkaya di India Mukesh Ambani berambisi membangun perusahaan teknologi skala global. Mengutip CNN Business Ambani akan meningkatkan JioPlatforms agar bisa sejajar dengan Google, Amazon, Alibab, dan Tencent.
Saat ini JioPlatforms telah memiliki ekosistem luas karena menyediakan layanan belanja bahan makanan sampai streaming video. Platform ini bisa digunakan untuk 388 juta orang India yang terdaftar di jaringan seluler Reliance Jio.
Ambani saat ini telah mengumpulkan dana US$ 9 miliar dari pendanaan seri A untuk pengembangan perusahaan ini. Dia mengungkapkan ingin perusahaannya menjadi perusahaan telekomunikasi yang besar dan ternama di dunia.
Perusahaan Ambani sebelumnya Reliance Industries saat ini telah berkembang menjadi perusahaan minyak, energi, toko ritel, operator seluler, broadband hingga platform digital. Ambani juga membutuhkan pendanaan dari Silicon Valley dengan mencari dana sebesar US$ 5,7 miliar.
"Kami ingin memperluas layanan ini untuk masyarakat India. Banyak petani dan UKM sampai siswa membutuhkan layanan ini," kata Ambani dikutip dari CNN, Rabu (20/5/2020).
Dia menjelaskan platform yang akan dikembangkan ini akan multitasking yakni mulai dari mobile banking, pengiriman pesan, media sosial dalam satu platform. Mirip dengan WeChat yang sangat populer di Cina.
Namun Ambani membantah kemiripan tersebut, yakni JioPlatforms akan memiliki jaringan seluler besar yang bisa digunakan untuk membangun basis pelanggan.
"Kami juga telah melihat e-commerce, konten, cloud. Akhirnya perusahaan teknologi menggantikan perusahaan telekomunikasi tradisional," ujarnya.
Sumber kekayaan Mukesh ini berasal dari Reliance Industri miliknya. Reliance sendiri pertama kali didirikan oleh mendiang ayahnya Dhirubhai Ambani, seorang pedagang benang, pada tahun 1966 sebagai produsen tekstil kecil.
Kini Reliance industri miliknya telah membawahi berbagai anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti petrokimia, telekomunikasi, hingga ritel, membuatnya menjadi orang super kaya yang tak terkalahkan di India selama 12 tahun.
CEO Microsoft Puji Respons Teknologi Terhadap Virus Corona
CEO Microsoft Satya Nadella membuka konferensi developer Built yang tahun ini dilakukan secara online karena pandemi yang masih berlangsung. Dalam pidato sambutannya, Nadella memuji respons industri teknologi terhadap pandemi virus Corona.
Nadella memuji kerja para developer yang disebutnya sebagai responden pertama digital, yang membantu tenaga medis yang berada di garda depan.
Ia menyoroti apa yang dilakukan software developer dengan Johns Hopkins University dan ahli epidemiologi yang menciptakan dashboard yang mengumpulkan jumlah kasus dan kematian di seluruh dunia akibat COVID-19.
"Saya bangga melihat bagaimana kalian meningkatkan performa dan berada di sana saat dunia sangat membutuhkan kalian," kata Nadella, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (20/5/2020).
"Kita sudah melihat transformasi digital selama dua tahun, dilakukan hanya dalam waktu dua bulan," sambungnya.
Untuk Microsoft sendiri, mereka telah bekerja sama dengan organisasi seperti proyek Folding@home yang meminta pengguna komputer untuk menginstal software yang menggunakan kinerja perangkat mereka untuk membantu peneliti memahami virus Corona.
Belum lagi digunakannya teknologi buatan Microsoft seperti kacamata pintar mixed reality HoloLens untuk membantu perusahaan manufaktur di Inggris untuk memproduksi ventilator bagi NHS.
"Kita sudah melihat bagaimana pentingnya teknologi digital dalam tiga fase krisis ini, dari respons gawat darurat ke fase pemulihan hingga membayangkan kembali dunia di masa depan," ucap pria berusia 52 tahun tersebut.
Ke depannya, Microsoft akan terus mendukung upaya melawan virus Corona, termasuk mendedikasikan beberapa komputernya untuk membantu proyek Folding@home.
"Kami berada di titik balik. Sebagai developer, kalian memiliki kesempatan sekaligus tanggung jawab untuk menentukan apa yang harus dibangun kembali, apa yang harus ditata ulang dan apa yang harus ditinggalkan," kata Nadella.
"Dan kami sudah melihat bagaimana developer memiliki dampak seperti ini," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar