Kamis, 21 Mei 2020

Sebugar Paulo Dybala Bisa Kena Corona, Masih Pentingkah Olahraga?

Sederet atlet top Italia terinfeksi virus corona, termasuk yang baru saja diumumkan, penyerang Juventus Paulo Dybala. Banyak yang lantas penasaran, kalau para atlet dengan kebugaran prima saja bisa tertular, masih perlukah anjuran untuk berolahraga?
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) baru-baru ini mengeluarkan panduan untuk tetap aktif selama pandemi COVID-19. Panduan ini tetap menegaskan, gaya hidup kurang gerak bisa menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi virus.

"PDSKO tetap merekomendasikan untuk tetak hidup AKTIF selama pandemi COVID-19," tulis panduan tersebut.

Meski demikian, panduan ini juga mengingatkan untuk tidak overtraining alias olahraga berlebihan dengan intensitas tinggi. Anjuran ini dijelaskan dengan sebuah kurva berbentu huruf 'J'.

"Kurva berbentuk huruf 'J' menyatakan bahwa latihan fisik intensitas sedang dapat meningkatkan imunitas tubuh, sedangkan latihan dengan intensitas tinggi justru menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi," jelas panduan ini.

Bagaimana membedakan intensitas sedang dan intensitas tinggi? Tes bicara bisa diandalkan untuk itu. Dikatakan intensitas sedang jika saat latihan fisik seseorang masih bisa bicara meski terengah-engah. Jika sampai tidak bisa bicara, itu berarti intensitas tinggi.

Nah, jelas kan. Selama intensitasnya tak setinggi Paulo Dybala saat latihan, olahraga rutin tetap dianjurkan untuk membantu daya tahan tubuh.

New York City Keluarkan Panduan Bercinta di Tengah Wabah Corona

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa virus corona COVID-19 menular lewat hubungan seks. Namun kondisi yang menyertai hubungan seks seperti kontak dekat dan berciuman tak bisa dipungkiri bisa meningkatkan risiko.

Departemen kesehatan New York City sampai harus mengeluarkan panduan khusus soal ini. Anjuran pertama adalah tentang masturbasi, karena partner seks paling aman menurut panduan tersebut adalah diri sendiri.

"Masturbasi tidak akan menyebarkan COVID-19, terlebih jika Anda mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik sebelum dan sehabis bercinta," demikian tercantum dalam sebuah dokumen yang belakangan telah dihapus, dikutip dari Newsweek.

Anjuran berikutnya adalah untuk tidak berhubungan seks dengan orang lain di luar lingkaran dekat. Menghindari kontak dekat dengan orang lain di luar lingkaran disebut bisa membantu mencegah persebaran COVID-19.

"Partner paling aman berikutnya adalah orang yang tinggal dengan Anda," tegas panduan tersebut.

"Panduan kami akan diperbaharui secara rutin," kata seorang juru bicara departemen kesehatan New York City, dikutip dari NYpost.

Benarkah Berjemur Bisa Cegah Virus Corona? Ini Faktanya

 Virus corona diketahui menyerang orang yang memiliki sistem imun tubuh yang lemah. Maka dari itu beberapa kebiasaan perlu dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh, salah satunya disebut bisa dengan berjemur.
dr Adria Rusli SpP (K) dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RPSI) Sulianti Saroso menjelaskan berjemur bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh.

"Berjemur itu untuk membentuk provitamin D menjadi vitamin D. Memang vitamin D dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh kita," jelasnya saat dihubungi detikcom Jumat, (18/3/2020).

Dihubungi secara terpisah, dr Frans Abednego Barus, SpP, dari OMNI Hospitals Pulomas menjelaskan berjemur tidak secara spesifik mencegah virus corona. Selain itu ia menegaskan berjemur harus di waktu yang tepat.

"Jangan jadikan itu terapi yang utama, berjemur akan membantu kita karena ada sinar inframerah. Jam berapa dulu kita berjemur, inframerah yang Anda butuhkan itu antara jam setengah 7 sampai jam 7, di luar itu jangan berjemur, kanker kulit nanti akan terjadi," kata dr Frans.

Selain berjemur, ahli paru dari RS Persahabatan, dr Erlang Samoedro, SpP, juga menjelaskan tidur cukup bisa membantu menjaga imunitas tubuh. Namun hal ini tidak spesifik dijelaskan membantu untuk mencegah diri dari virus corona COVID-19.

"Cukup tidur kan untuk repair sistem pertahanan tubuh, kalau kita aktivitas siang terus tidur kemudian semua perbaikan-perbaikan akan terjadi di saat kita tidur, bisa meningkatkan imunitas tubuh," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar