Untuk pertama kalinya sejak wabah virus corona terjadi, China melaporkan tidak ada transmisi lokal baru COVID-19. Bahkan di Hubei, episentrum pertama virus corona, melaporkan tidak ada kenaikan kasus dalam bentuk apapun sejak Rabu (18/3).
Para pejabat di Wuhan, Hubei, telah melonggarkan pembatasan dan memungkinkan orang-orang di kompleks perumahan yang dianggap 'bebas corona' untuk meninggalkan rumah dan boleh melakukan kegiatan pribadi baik secara individu maupun kelompok di tempat tertentu. Mengutip Bloomberg, Otoritas China menambahkan ada 5,600 area perumahan atau sekitar 78 persen area permukiman di kota telah bebas virus.
Sebulan lalu, Hubei berada di posisi yang sangat krisis mengingat terjadi lonjakan hingga ribuan kasus tiap harinya. Sejak Desember lalu, tercatat lebih dari 67 ribu orang dengan virus corona COVID-19 dan 3 ribu di antaranya meninggal dunia.
Meski angka infeksi dan penularan di Hubei telah berkurang menjadi nol kasus, China menghadapi kekhawatiran lain karena kasus impor terus menambah jumlah kasus di negara tersebut. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 34 kasus baru pada 18 Maret yang tercatat merupakan imported cases.
Walaupun kasus di China terbilang menurun, seluruh dunia saat ini dikhawatirkan dengan adanya second wave atau penularan kasus di negara lain yang berasal dari imported cases. Para ahli menyebut Korea Selatan, China, dan Singapura adalah beberapa negara di Asia yang menghadapi gelombang kedua virus corona.
Saat ini di Indonesia sendiri kasus virus corona telah menyentuh angka 309 pasien yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk menekan kelonjakan kasus, pemerintah berencana untuk melakukan skrining massal dengan rapid test.
Pemain Bola Italia Alessandro Favalli Ceritakan Rasanya Terjangkit Corona
Salah seorang pemain bola Italia yang terserang virus corona COVID-19 adalah Alessandro Favalli. Bek tim Seri C Reggio Audace ini menceritakan pengalaman menjalani isolasi.
"Saya bangun pada Senin 2 Maret merasa tidak enak badan," kata Favalli, dikutip dari BBC, Jumat (20/3/2020).
"Saya demam, sakit kepala, mata perih. Saya sudah mengalami gejala semalaman, menggigil kedinginan," lanjutnya.
Karena saat itu virus corona sudah heboh di media, dan wilayah tempat tinggal Favalli di Italia bagian utara sudah terdampak, ia langsung menduga dirinya tertular. Terlebih, keluarganya mengeluhkan gejala yang sama sehabis makan malam bersama.
Beruntung, gejala yang dialami Favalli tak seburuk yang sering muncul di televisi.
"Demamnya tidak pernah lebih dari 37,8 derajat celcius. Saya mengalaminya selama 3 hari dan saat swab dilakukan pada Jumat saya sudah merasa lebih enak," katanya.
Favalli juga mengalami sakit kepala, tetapi tidak berlarut-larut. Ia justru mengaku lebih khawatir akan kerabat-kerabatnya, yang mengalami gejala lebih buruk. Mungkin karena usia dan level kebugarannya.
Bagian terberat yang dialaminya adalah ketika harus menjalani isolasi. Setelah berbicara dengan keluarga, ia memutuskan untuk mengisolasi diri bersama sang istri, Miriam.
"Isolasi sangat sulit secara mental. Biasanya saya lebih sosial. Hidup dengan istri, punya keluarga dan teman-teman di sini. Saya latihan tiap hari bersama rekan setim," katanya.
Dalam waktu dekat, ia akan kembali menjalani tes swab atau usapan lendir, dua pekan setelah dinyatakan positif. Jika hasilnya negatif, ia akan mengulangi tes tersebut beberapa hari berikutnya untuk mengkonfirmasi hasilnya.
https://kamumovie28.com/cast/mark-norris/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar