Selama pandemi virus corona COVID-19 berlangsung, termometer tembak banyak digunakan di pintu masuk gedung perkantoran untuk mengukur suhu tubuh. Namun alat ini masih banyak dikeluhkan masyarakat, karena hasilnya yang kerap tidak masuk akal.
Beberapa orang mengeluhkan suhu tubuhnya terukur sangat rendah, di bawah 35 derajat celcius. Suhu serendah itu biasanya menandakan kondisi kesehatan serius yakni hipotermia.
Lantas seberapa efektifkah termometer tembak digunakan untuk mengukur suhu tubuh?
Menurut ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, termometer tembak bukanlah pilihan yang ideal untuk mengukur suhu tubuh.
"Ini kan teknologi untuk mendeteksi dan ada jarak letak dengan jidatnya, itu bukan teknik yang ideal untuk mengukur suhu," kata dr Erni kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
"Makanya kalau ada perbedaan hasil ya jangan heran karena memang bukan teknik yang terbaik dalam mengukur suhu," lanjutnya.
dr Erni juga menjelaskan pengecekan suhu tubuh yang paling ideal adalah dengan cara mengukur di ketiak, rongga mulut atau pada anak kecil yaitu di duburnya. Tentu mengukurnya bukan pakai termometer tembak, tetapi alat termometer biasa.
"Tapi minimal kan setidaknya dengan termometer tembak kita bisa menjaring, mungkin ada orang yang nggak tahu dia lagi demam bisa jadi ketahuan. Jadi setidaknya ada manfaatnya walaupun tidak 100 persen," pungkasnya.
Ternyata Ini Alasan Daun Katuk Bisa Buat ASI Lancar
Beberapa ibu yang baru melahirkan terkadang khawatir akan kecukupan ASI yang dimilikinya. Sebab, hal itu akan mempengaruhi pemenuhan gizi si kecil untuk ke depannya. Padahal kekhawatiran ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI ibu.
Akhirnya, ibu pun mulai mencoba berbagai macam makanan, minuman hingga suplemen untuk melancarkan ASI bagi si kecil. Salah satu contoh bahan alami yang sudah sangat terkenal dapat memperlancar ASI, yaitu daun katuk (Sauropus androgynus).
Kandungan yang ada di dalam daun katuk ini dipercaya bisa merangsang produksi ASI ibu sehingga produksi ASI lebih banyak. Selain itu, daun katuk juga mengandung klorofil yang dapat berperan dalam proses metabolisme dalam tubuh.
Daun katuk juga mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Daun katuk juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh ibu saat masa menyusui.
Selanjutnya, daun katuk juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, vitamin C (antioksidan), kalsium, zat besi. Kandungan - kandungan tersebut yang akan meningkatkan dan melancarkan produksi ASI.
Kini ada cara yang lebih mudah untuk memperoleh semua kandungan gizi yang baik di dalam daun katuk yakni dengan cara mengonsumsi Milmor Plus. Milmor Plus adalah kaplet salut selaput yang mengandung Ekstrak Daun Katuk 200 mg disertai dengan Ekstrak Biji Fenugreek 600 mg untuk membantu meningkatkan produksi ASI
Milmor Plus juga mengandung Ekstrak Buah Silymarin (Silybum Marianum) yang dapat membantu menjaga fungsi hati. Saat menyusui, tidak jarang sang Ibu harus bergadang untuk menyusui si kecil di malam hari, padahal metabolisme hati bekerja maksimal di malam hari. Untuk itu, Ibu penuhi kebutuhan zat gizi penting untuk menambah produksi ASI dengan minum Milmor Plus.
https://cinemamovie28.com/kamen-rider-drive-episode-4-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar