Senin, 20 April 2020

Kehabisan Uang di India, Rombongan Turis Ini Ngungsi ke Gua

Enam turis asing yang sedang melancong ke India mengungsi ke gua. Mereka kehabisan uang setelah pemerintah menerapkan lockdown atau penguncian wilayah karena virus Corona.
India memang langsung memutuskan untuk melakukan lockdown sejak 25 Maret 2020 setelah muncul kasus virus Corona. Awalnya, lockdown direncanakan berlangsung tiga pekan atau berakhir pada 14 April. Tapi, dalam prosesnya, pemerintah India memutuskan untuk memperpanjang lonckdown hingga 3 Mei. Kabarnya, sektor pertanian dan manufaktur akan diizinkan untuk dibuka kembali mulai hari ini.

Selama lockdown, hanya layanan penting yang diizinkan untuk tetap beroperasi, yakni air, listrik, dan layanan kesehatan. Selain itu, pemadam kebakaran dan toko kelontong tetap buka.

Dengan lockdown ketat yang langsung diterapkan, muncul cukup banyak peristiwa yang tak disangka-sangka. Salah satunya, menimpa para turis. Setelah terkunci, mereka tak bisa meninggalkan India.

Apes bagi enam traveler, empat pelancong pria dan dua wanita, dari berbagai negara, Prancis, Amerika Serikat, Ukraina, Turki, dan Nepal kehabisan uang. Mereka tak bisa lagi tinggal di hotel dan kemudian bersama-sama memutuskan untuk menginap di gua.

Bukan sehari atau dua hari, enam pelancong itu tinggal di gua di wilayah Rishikesh, Uttarakhand sejak 24 Maret. Dikutip AFP laporan itu disampiakan oleh inspektur polisi Rajendra Singh Kathait.

Saat ini, mereka telah dipindahkan ke Ashram Swarg untuk menjalani karantina selama 14 hari, meskipun tak satupun dari turis itu menunjukkan gejala virus Corona.

"Sebelum lockdown dimulai, mereka tinggal di sebuah hotel di wilayah Muni Ki Reti, tetapi mereka pindah ke gua setelah kehabisan uang," kata Kathait.

"Mereka telah menghemat uang untuk membeli makanan dan persediaan lainnya," dia menambahkan.

Untuk berbelanja, rombongan itu menugaskan turis asal Nepal.

Tak cuma enam turis asing yang terjebak di India. Sekitar 700 wisatawan asing masih berada di Rishikesh, menurut departemen pariwisata negara bagian itu.

Pemerintah India telah meluncurkan situs web "Stranded in India" untuk membantu para pelancong dari luar negeri.

Dilaporkan, India menunjukkan 17.615 kasus dengan kasus baru 1.250 kasus. Angka kematian karena virus Corona mencapai 556 (tambah 35 kematian pada Minggu (19/4), yang sembuh 2.769.

Mewahnya Makam Kuno Ratu Mesir, Siapa Tahu Bisa ke Sana Nanti

 Mesir memiliki makam ratu berusia 5.000 tahun. Traveler bisa menyaksikan makam kuno itu lewat virtual sebelum benar-benar memiliki kesempatan untuk menjejakkan kaki di sana.
Badan Pariwisata Mesir menawarkan kunjungan online ke makam Meresankh III di Giza. Meresankh merupakan istri Raja Khafre dan putri pangeran dinasti keempat Kawab. Pangeran Kawab itu memiliki istri Hetepheres II.

Pangeran Kawab merupakan putra dari firaun Mesir Khufu, yang dikenal sebagai Cheops, yang dipercaya membangun Piramida Agung Giza. So, Meresankh merupakan cucu dari Cheops.

Makam Meresankh bisa ditonton lewat daring berkat permodelan 3D yang dibuat oleh Universitas Harvard.

Makam itu awalnya direncanakan untuk ibunya, Hetepheres. Tetapi, Meresankh meninggal dunia lebih dulu sehingga makam itu pun diperuntukkan bagi Maresankh.

Makam itu ditemukan oleh arkeolog George Reisner pada tahun 1927. Dari penemuan itu menunjukkan posisi Maresankh yang amat penting.

Dia cukup dihormati. Salah satu buktinya adalah deretan patung batu di ruang utara makam yang diisi oleh patung-patung perempuan.

Pemandangan itu tak biasa karena di masyarakat Mesir waktu itu didominasi pria. Perempuan-perempuan itu diyakini sebagai pelayan Meresankh.

Makam Meresankh dihiasi berbagai adegan warna-warni di dinding, menggambarkan banyak kerabat, termasuk orang tua dan enam anaknya. Ada juga pemandangan lain di dinding makam yang menawarkan pembawa, ahli tulis, dan pengrajin.

Selain bias melihat makam Meresankh III, pertunjukan virtual itu juga menyuguhkan Sinagoge Ben Ezra dan Masjid-Madrasah abad pertengahan abad ke-14 dari Sultan Barquq serta Biara Merah Ortodoks Koptik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar