Kamis, 23 April 2020

CDC di AS Ingatkan Gelombang Kedua Pandemi Corona Bisa Lebih Mematikan

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperingatkan bahwa gelombang kedua pandemi virus Corona COVID-19 bisa menjadi lebih mematikan daripada saat ini.
"Ada kemungkinan bahwa virus pada musim dingin di tahun depan akan menjadi lebih sulit daripada yang baru saja kita rasakan," kata Direktur CDC Robert Redfield seperti dikutip dari New York Post.

"Dan ketika saya mengatakan ini kepada orang lain, mereka hanya memalingkan wajah dan tidak mengerti apa yang saya maksud," lanjutnya.

Menurutnya para pejabat negara di pemerintahan perlu mempersiapkan skenario terburuk untuk beberapa bulan ke depan. Terlebih jika kebijakan untuk tetap di rumah akan dicabut, sebaiknya para pejabat tetap menekankan pentingnya menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin.

Mengutip data dari Johns Hopkins University pada Rabu (22/4/2020), sebanyak 2.573.143 orang telah terinfeksi virus Corona COVID-19 dan 177.602 di antaranya meninggal dunia.

Pedoman WHO untuk Ramadan Aman Selama Pandemi Virus Corona

Menjelang bulan suci Ramadan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman aman berpuasa di kala pandemi virus Corona. Mengingat COVID-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dan penularannya adalah dengan kontak langsung antarmanusia, dalam hal mengurangi dampak kesehatan masyarakat, langkah-langkah khusus diambil sebagai upaya pencegahan virus Corona.
"Adapun di antaranya adalah penerapan jarak fisik, penutupan masjid, pemantauan pertemuan publik dan pembatasan gerakan lainnya. Langkah ini adalah mekanisme dasar untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, terutama terkait infeksi pernapasan," tulis WHO dalam keterangan dikutip detikcom dari akun resminya, Kamis (23/4/2020).


World Health Organization (WHO)
@WHO
NEW: WHO interim guidance for safe #Ramadan in the context of the #COVID19 highlights public health advice for social and religious practices & gatherings during the month that can be applied across different national contexts

👉🏽 https://bit.ly/2RN5yzD #coronavirus

Lihat gambar di Twitter
1.101
21.15 - 18 Apr 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
626 orang memperbincangkan tentang ini


Disebutkan juga pembatalan pertemuan sosial keagamaan selama Ramadan harus dipertimbangkan secara serius. Apabila memungkinkan, pertemuan tersebut bisa dilakukan dengan alternatif virtual seperti televisi, radio, media sosial, dan platform digital lainnya.

Saat berpuasa, kebutuhan nutrisi dan hidrasi yang tepat sangat penting. Disarankan mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat dan segar serta cukup minum air putih.

Anjuran berpuasa saat pandemi oleh WHO:

1. Jika sehat, maka boleh berpuasa
2. Pasien COVID-19 harus mempertimbangkan untuk tidak berpuasa atau sesuai anjuran dari dokter.

"Belum ada penelitian tentang puasa dan risiko infeksi COVID-19," jelas WHO.

Lalu untuk pemberian zakat dan sedekan selama Ramadan, pertimbangkan jarak fisik di tempat tujuan. Pengumpulan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi zakat juga harus diatur agar tidak ada kontaminasi virus Corona. Hindari pertemuan terkait buka puasa bersama atau mempertimbangkan untuk menggunakan alat makan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar