Senin, 27 April 2020

Gokil! Download Mobile Game Melonjak 75% Sejak Pandemi COVID-19

Persentase download mobile game melonjak 75% karena dampak COVID-19. Angka ini dibandingkan antara Q1 2020 dan Q1 2019.

Laporan Adjust mengatakan efek dari pandemi virus Corona ini membuat instalasi pada minggu terakhir Maret 2020 lebih banyak dua kali lipat (132%), dikomparasi dengan angka di tahun lalu.

Selain itu, waktu sesi bermain melonjak 47% menunjukkan pemain menghabiskan lebih banyak waktu. Temuan lain dalam laporan itu menyoroti permainan kasual, yang menyatakan bahwa aktivitas dalam genre ini telah mengalami peningkatan 15 persen antara pukul 12.00 hingga 16.00 sore. Sementara itu, game midcore memuncak pada pukul 13.00 siang.


"Di luar peningkatan instalasi dan sesi ini, laporan menunjukkan sedikit bukti yang menunjukkan bahwa ada perubahan mendasar dalam perilaku pengguna pasca-instalasi," kata co-founder Adjust dan chief technology officer Paul H. Muller.

Mengomentari data, firma keamanan aplikasi berbasis cloud, pendiri dan CEO AppSealing, James Sungmin Ahn mengatakan itu adalah angka yang sangat bagus untuk penerbit dan pengembang game.

"Namun, dengan basis pengguna yang meningkat untuk aplikasi game, ancaman dari peretas juga meningkat," ujarnya. Oleh sebab itu, developer game juga harus mengantisipasi hal tersebut. Demikian melansir Rocket Gamer.

2 Anak Cileungsi Diduga Tertular dari Baju Ayah, Berapa Lama Corona Bertahan?

Dua anak kakak-adik di Cileungsi, Bogor, positif terinfeksi virus Corona, diduga berasal dari baju sang ayah. Melihat hal ini, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat agar langsung mengganti dan mencuci pakaian setelah kembali dari luar rumah.
"Kalau pulang segera ganti baju, dicuci, berapa kali diomongin, masa diulang lagi, diulang lagi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan percepatan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri) saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).

Tak hanya pemerintah Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menganjurkan agar menjaga kebersihan dengan rutin mencuci pakaian yang sudah dipakai. Virus Corona ini ternyata bisa bertahan berjam-jam pada permukaan yang terbuat dari kain atau bahan, seperti pakaian.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, virus ini biasanya ditularkan melalui tetesan cairan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Saat pakaian terkena tetesan itu, maka bisa berpotensi untuk memindahkan penyakit COVID-19.

Carol Winner, seorang spesialis kesehatan masyarakat mengatakan bahwa cairan itu bisa mengering dan menonaktifkan virus tersebut seiring waktu. Tapi, itu membutuhkan waktu yang lama, bahkan para peneliti pun masih mempelajarinya.

"Kami tahu tetesan bisa mengering dalam beberapa kondisi, yang mungkin lebih cepat dengan serat alami. Meskipun panas dan kelembaban berpengaruh pada virus, di suhu Australia yang mencapai 26,6 derajat Celcius Tom Hanks masih terinfeksi," kata Winner kepada HuffPost.

Menurut Robert Amler, dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala medis CDC, hal ini juga dipengaruhi jenis kainnya. Karena ada beberapa bahan yang justru lebih rentan, seperti spandex dan polyester.

"Bahan spandex seperti poliester dapat menahan kuman lebih lama dari kain berbahan dasar kapas, tetapi semua jenis kain dapat terkontaminasi," kata Dr Janette Neisheiwat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar