Korea Selatan jadi negara favorit turis mancanegara. Jika lebih teliti, ada berbagai tempat yang memiliki rahasianya sendiri.
Dunia bawah tanah Korea Selatan tersaji di sini, di buku If I Had Your Face karya Frances Cha yang juga penulis dan editor di CNN Travel. Novel ini akan membawa Anda mengenal budaya Negeri Ginseng dari sisi yang sangat berbeda.
Anda akan diajak untuk mengenal room salon hingga ikut merasa sakit yang luar biasa saat seseorang setelah menjalani operasi rahang. Novel ini menggambarkan budaya dan obsesi ekstrem warga Korea Selatan.
Ada beberapa latar yang layak Anda jadikan referensi kunjungan saat berlibur ke Korea Selatan dari novel If I Had Your Face. Berikut beberapa bagiannya:
1. Rumah Unbo
Rumah hanok berarsitektur tradisional Korea ini ada di bab sembilan yang bercerita tentang pengasuh turun temurun selama beberapa generasi. Di dunia nyata, destinasi jadi tempat seniman tuli terkenal, Unbo Kim Ki Chang.
Rumah Unbo dengan kebun asri ini beralamat di 92-41 Hyeongdong 2-gil, Cheongju-si, Chungcheongbuk-do. Biaya masuknya USD 5 untuk dewasa, USD 3,50 untuk anak-anak.
2. Park Seung Chol Hair Studio
Salon kecantikan rambut di Korea sudah seperti negeri ajaib. Menyenangkan karena Anda bisa memesan kopi pula di sana.
Salon rambut merupakan salah satu favorit Cha yang berlokasi di Gangnam, Seoul. Harga memotong rambut dari USD 20 dan pewarnaan tunggal mulai dari USD 80.
3. Palsun
Palsun adalah restoran Korea-China kelas atas dan jadi tempat utama salah satu adegan paling dramatis di dalam novel ini. Ada acara sanggyeonrae di sini, yakni tunangan resmi di mana dua keluarga bertemu untuk pertama kali dan memutuskan tanggal pernikahan.
Lokasi restoran ini ada di Hotel Shilla, 249 Dongho-ro, Jangchung-dong, Jung-gu, Seoul, Korea Selatan.
4. LoL Park
Venue ini dibangun oleh pengembang permainan, Riot Games. LoL Park adalah kompleks esport senilai USD 88 juta yang dirancang untuk game League of Legends.
Latar bab terakhir dari buku itu ada di sini. Ini menggambarkan perkembangan luar biasa yang ada di Korea Selatan. Games Riot LoL Park berlokasi di 33 Jong-ro, Cheongjin-dong, Jongno-gu, Seoul.
Viral Lukisan Petugas Kebersihan Seorang Diri Bersimpuh di Depan Ka'bah
Sebuah lukisan viral di media sosial. Lukisan itu terinspirasi dari kisah nyata seorang petugas kebersihan di Masjidil Haram.
Nabila Abduljadayel, seorang seniman dan duta untuk bantuan kemanusiaan dari Arab Saudi, yang melukisnya. Nabila dengan apik menggambarkan situasi terkini di masjid yang didatangi ribuan umat Islam itu.
Dia berhasil menangkap kekosongan, keheningan, dan kontemplasi di Masjidil Haram selama lockdown karena virus Corona. Lukisan itu betul-betul mencerminkan keputusan bersejarah yang diambil oleh otoritas Arab Saudi untuk menutup Masjidil Haram dengan melarang salat di area itu untuk melindungi orang dari infeksi.
Nabila memberi judul lukisan itu dengan "Isjod wa Iqtareb". Seorang petugas kebersihan yang berlutut di depan Ka'bah. Dia menjadi satu-satunya jamaah di sana.
"Inspirasi karya ini didasarkan pada momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tiada bandingnya ketika saya sadar bahwa untuk pertama kalinya dalam hidup saya tidak dapat mengunjungi Masjidil Haram," ujar Nabila seperti dikutip Siasat.
"Itu membuat saya menyadari betapa suatu kehormatan, hak istimewa, dan berkah untuk bisa bisa berada di sana," dia menambahkan.
Dan, ternyata justru sosok-sosok yang sebelumnya, bisa jadi, disepelekan yang tetap bisa mengunjungi Ka'bah saat virus Corona mewabah. Mereka adalah petugas kebersihan masjid.
"Para pekerja anonim tak bernama dan tak berwajah yang sama itu, yang cenderung kita anggap remeh, memiliki peluang terbaik di dunia," dia menambahkan.
Nabila bilang lukisan itu terinspirasi dari sesebuah foto yang viral lebih dulu. Dalam foto tersebut seorang petugas kebersihan yang tak diketahui namanya bersimpuh di depan ka'bah. Sendirian. Foto itu kian dramatis dengan sudut pandang dari atas sehingga betul-betul menampakkan Masjidil Haram yang nyaris kosong dengan hanya satu pengunjung, petugas kebersihan itu. Situasi itu bertolak belakang dengan hari-hari sebelumnya, dengan ribuan orang beribadah.
"Para pekerja yang tak diketahui namanya itu dan tak terkenal yang kita remehkan justru yang memiliki peluang terbaik di dunia," kata Nabila.
"Peristiwa ini mewujudkan iman kita. Ini menegaskan kembali betapa pentingnya kerendahan hati. Itulah yang menunjukkan bagaimana kita semua sama di mata Tuhan," dia menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar