Selasa, 21 April 2020

Salut! Tenaga Medis Hadang Pengunjuk Rasa yang Protes Soal Lockdown

 Tenaga medis di Colorado, Amerika Serikat, 'bentrok' dengan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi pada Minggu (19/4/2020) lalu yang menuntut pencabutan lockdown dan tinggal di rumah. Beredar juga video viral yang memperlihatkan seorang perawat berdiri di depan mobil wanita rasis yang melakukan protes.
"Pergi ke China jika Anda menginginkan komunisme," teriak wanita tersebut dengan mengenakan kaus bendera Amerika sambil memegang tanda bertuliskan 'land free'.

Mengutip NBC News, perawat itu hanyalah satu dari sekian orang yang mencoba menahan para demonstran untuk berunjuk rasa di Colorado, di mana 400 orang lebih sudah meninggal karena virus corona. Alexis, seorang perawat menyebut bahwa aksi ini adalah sebuah tamparan keras bagi pekerja medis.

"Saya tidak berpikir banyak orang menikmati ini (lockdown). Tapi bukan itu intinya," tuturnya.

Protes yang terjadi di Colorado berlangsung sekitar 4 jam. Mereka yang berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mencabut larangan bepergian dan tetap tinggal di rumah.

"Kematian adalah bagian dari kehidupan, dan inilah saatnya untuk mulai hidup lagi," ujar salah satu pengunjuk rasa, Mary Conley.

Protes itu adalah bagian dari gelombang demonstrasi menentang perintah lockdown di seluruh penjuru Amerika Serikat.

Saran Psikolog Agar Tetap Waspadai Corona Tapi Tak Harus Cemas Berlebih

Publik diimbau untuk tidak cemas berlebihan dalam menghadapi pandemi Corona. Namun bukan boleh menyepelekan pandemi Corona itu sendiri, lho.
Dijelaskan Veronica Adesla, psikolog dari Personal Growth, meski tidak panik kita harus tetap waspada terhadap ancaman virus Corona COVID-19. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) olehpemerintah tetap harus dilaksanakan.

"Takut dalam batas wajar karena memang ancaman virus Corona COVID-19 nyata membahayakan diri kita, di luar sana tetaplah diperlukan agar kita waspada dalam menjaga diri dalam batas-batas yang sudah disebutkan seperti dalam protokol pencegahan dan mengikuti aturan PSBB," ujar Veronica saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).

Veronica juga menambahkan agar tidak cemas secara berlebihan dalam menghadapi pandemi Corona. Seperti misalnya menimbun makanan dalam jumlah yang tak wajar.

"Jangan panik berarti jangan bereaksi cemas atau takut berlebihan hingga membuat sikap dan perilaku yang ditampilkan menjadi tidak lagi masuk akal, seperti membeli dan menimbun bahan makanan dalam jumlah yang tidak wajar," pungkasnya.

Sementara itu, psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi, dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, menyarankan untuk selalu meregulasi kecemasan yang dirasakan serta memilah informasi yang akan dikonsumsi.

"Mengatur regulasi kecemasan yang muncul. Lalu untuk orang yang suka cemas, pilahlah informasi mana yang mau dibaca mana yang tidak mau dibaca, jangan semuanya dibaca akibatnya stres sendiri," ujar Ratih.

Ratih juga mengingatkan untuk selalu menjaga pola hidup yang sehat. Setidaknya dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat-sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar