Selasa, 28 April 2020

Banyak Dipakai Pasien Corona, Apa Itu Ventilator?

Virus corona COVID-19 adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru. Ketika fungsi pernapasan terganggu karena penyakit tersebut, pasien akan menggunakan ventilator.
Ventilator adalah sebuah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan seseorang. Melalui alat ini, pasien yang sulit bernapas akan dibantu untuk mendapatkan udara dan bernapas seperti orang normal.

Dikutip dari Medical Daily, saat ini seluruh dunia diserang oleh penyebaran virus bernama SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19. Virus ini menyerang saluran udara dan mengganggu fungsi normal sel-sel pada paru-paru. Saat pasien sakit kritis dan kesulitan untuk bernapas, ventilator digunakan untuk membantu pasien untuk bernapas.

Sebelum memutuskan penggunaan ventilator, dokter akan melihat apakah pasien memiliki kesulitan atau kegagalan dalam bernapas, seperti naiknya ritme napas, pasien kemudian akan terlihat tertekan, dan CO2 dalam darah naik. Menurut Story, kecepatan pernapasan normal adalah sekitar 15 napas per menit, dan jika kecepatannya menjadi sekitar 28 kali semenit, ini adalah sinyal bahwa ventilator mungkin diperlukan.

Penting untuk diketahui, bahwa ventilator membantu pasien bertahan hidup dari penyakit dan membantu pernapasan sampai paru-paru mereka menjadi lebih baik dan dapat berfungsi secara normal lagi. Setelah pasien dapat bernapas sendiri tanpa masalah, tabung pernapasan dilepas dan respirator dimatikan.

Jumlah total kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 781.485. Sejauh ini, ada 37.578 kematian, sementara 164.726 orang telah pulih sepenuhnya.

Anggota DPRD Medan Ingin Telan Corona, Adakah Efeknya Bagi Pencernaan?

Virus corona COVID-19 merupakan infeksi pernapasan, penularan utamanya melalui droplet atau percikan dahak saat batuk atau bersin. Jika tertelan, apakah ada efeknya bagi sistem pencernaan?
Adalah seorang anggota DPRD Kota Medan, Edi Saputra, yang hendak menelan virus corona. Ia mengatakan hal itu karena gusar dengan protokol pemakaman jenazah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

"Mana Corona itu biar ku telan. Aku wakil rakyat, kalian tembak aja aku biar mati, tembak aku sekarang, Bang. Jadi panik kalian buat, terlalu berlebihan kalian aparat ini," ujar Edi.

Menelan virus corona artinya memasukkan virus tersebut ke sistem pencernaan, sementara infeksi virus ini utamanya terjadi di sistem pernapasan. Meski begitu, bukan berarti tidak ada kemungkinan infeksi.

Berbagai penelitian tengah dilakukan terkait pengaruh SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19, bagi sistem pencernaan. Sebuah penelitian mengungkap, keluhan terkait pencernaan seperti diare ditemukan pada 48,5 persen dari 204 pasien corona yang diperiksa.

Riset yang dipublikasikan di American Journal of Gastroenterology ini menyimpulkan bahwa gangguan pencernaan bisa menjadi gejala awal infeksi virus corona. Temuan ini diharapkan mempercepat penanganan sebelum pasien mengalami keluhan pernapasan.

Penelitian lain di Wuhan Institute of Virology of the Chinese Academy juga menemukan kaitan COVID-19 dengan sistem pencernaan. Para peneliti menemukan material genetik virus dalam feses atau kotoran manusia, menyiratkan bahwa penularan juga bisa terjadi secara fecal-oral alias melalui pencernaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar