Rabu, 29 April 2020

4 Negara Eropa Bersiap Longgarkan Lockdown

Sejumlah negara di Eropa pekan ini bakal melonggarkan aturan di masa penguncian wilayah (lockdown) untuk menahan penyebaran virus corona.

Seperti dilansir CNN, Rabu (29/4), Austria menyatakan akan mengakhiri masa lockdown pada Kamis (30/4) besok.

Menteri Kesehatan Austria, Rudolf Anschober, menyatakan tidak akan memperpanjang masa lockdown, dan memilih untuk menerapkan pembatasan untuk sementara waktu.


"Kami akan membiarkan masa pembatasan kegiatan berakhir. Kami tidak akan memperpanjangnya," kata Anschober.

Menurut Anschober, setelah masa lockdown berakhir, pemerintah akan membolehkan kegiatan keramaian tetapi hanya dibatasi paling banyak 10 orang dan harus menjaga jarak.

Austria akan membolehkan sejumlah kegiatan usaha, seperti salon, kembali dibuka pada awal Mei mendatang.

Sedangkan restoran dan bar di negara itu baru dibolehkan dibuka kembali pada 15 Mei. Namun, mereka mensyaratkan pengelola memberi jarak bagi para pelanggan dan pegawai diharuskan mengenakan masker.

Sedangkan seluruh hotel dan tempat penginapan baru boleh dibuka pada 29 Mei.

Anschober menyatakan jumlah penambahan kasus virus corona di Austria selama beberapa hari belakangan semakin menurun, dengan tingkat infeksi mencapai 0.59. Hal itu tercatat menjadi yang paling rendah selama pandemi.

Sementara itu, Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, berencana mengakhiri masa darurat nasional pada Sabtu mendatang.

"Kami berharap tidak perlu lagi menerapkan status darurat nasional di kemudian hari. Jika itu terjadi maka hal itu akan kami cabut," ujar Rebelo de Sousa.

Rebelo de Sousa mengatakan penduduk Portugal harus tetap waspada meski status darurat nasional akan dicabut. Menurut dia, pemerintah akan terus mengevaluasi situasi sampai dinyatakan benar-benar aman dan terkendali.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, menyatakan pemerintah setempat akan melonggarkan aturan dalam masa lockdown pada 11 Mei mendatang. Hal itu dilakukan setelah pemerintah menjamin stok masker untuk seluruh penduduk Prancis sudah tersedia.

"Kami akan memulai membuka taman kanak-kanak dan sekolah dasar pada 11 Mei. Kemudian, kami juga akan membuka kembali sekolah menengah dimulai dengan kelas 6 dan 7. Sedangkan untuk sekolah menengah atas akan diputuskan pada awal Juni," kata Philippe.

Selain melonggarkan lockdown, pemerintah Prancis akan melakukan evaluasi pada 11 Mei sampai 2 Juni.

Pemerintah Yunani juga akan melonggarkan lockdown mulai 4 Mei mendatang. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menyatakan, meski demikian para penduduk masih dilarang bepergian ke luar wilayah tempat tinggal selama dua pekan.

Mitsotakis mengatakan sejumlah kegiatan usaha juga akan diperbolehkan beroperasi kembali mulai Senin pekan depan. Namun, pusat perbelanjaan baru bisa memulai kegiatan pada 1 Juni mendatang. 

Cermin Gelap Swedia Lawan Corona

 Swedia memiliki cara berbeda dengan negara tetangga dalam mengatasi pandemi virus corona. Negara ini tidak menerapkan pembatasan keras dalam kehidupan warga.

Foto-foto mengenai aktivitas pekerja bergegas ke kantor di tengah jalanan Swedia yang sibuk atau berkumpul di kafe maupun bar cukup membuat banyak pihak mengernyitkan dahi.

Anak-anak tetap sekolah meski universitas dan sekolah menengah menerapkan skema belajar jarak jauh.


Dunia usaha, dari tempat potong rambut hingga restoran, tetap buka meski warga dianjurkan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Pada 7 April lalu Swedia meloloskan rancangan undang-undang yang memungkinkan pemerintah mengambil tindakan dan kebijakan cepat terkait langkah-langkah penanganan Covid-19.

Kunjungan ke panti jompo dihentikan sejak 1 April. Kementerian Kesehatan dan Sosial meminta warga tidak melakukan perjalanan tak penting. Warga diminta menjaga jarak dan bertanggung jawab secara mandiri.

Di antara negara-negara Nordik, yaitu negara yang memiliki kesamaan budaya, geografi dan sosiologi, perbedaan dengan Swedia sangat nyata terlihat.

Finlandia misalnya, mereka menetapkan kondisi darurat yang diikuti penutupan sekolah dan melarang pertemuan lebih dari 10 orang pada 16 Maret.

Negara ini membatasi perjalanan ke dan dari wilayah UUsima pada 28 Maret serta menutup restoran, kafe, juga bar pada 1 April.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar