Sabtu, 25 April 2020

WHO Mulai Dukung Masker Dipakai Warga untuk Hindari Corona

Di tengah pandemivirus corona COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awalnya menyarankan masker hanya dipakai untuk orang sakit atau orang yang merawat orang sakit. Namun demikian belakangan saran tersebut tampaknya mulai berubah karena bukti-bukti studi terbaru.
"Kami bisa melihat situasi pemakaian masker, yang dibuat sendiri di rumah atau masker kain, di tingkat komunitas dapat membantu respons keseluruhan terkait penyakit ini," kata salah satu direktur eksekutif WHO, Dr Michael Ryan, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (4/4/2020).

"Kami mendukung pemerintah yang ingin menerapkan penggunaan masker secara terukur dan memasukkannya dalam strategi komprehensif pengendalian penyakit," lanjutnya menambahkan masker bedah dan N95 tetap diprioritaskan untuk tenaga medis.

Sebelumnya diberitakan para ahli WHO akan meninjau ulang rekomendasi pemakaian masker karena bukti studi terbaru yang melihat jarak aman saat seseorang bersin. Studi oleh peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa saat seseorang bersin, percikan liur atau droplet yang dihasilkan bisa meluncur sampai delapan meter. Selain itu partikel yang dihasilkan juga memiliki berbagai macam ukuran.

Peneliti mengatakan masker tidak akan terlalu berfungsi melindungi seseorang dari partikel droplet yang kecil. Namun demikian masker tetap bermanfaat karena dapat menghalau momentum 'awan' droplet.

"Kami terus melanjutkan studi terkait bukti manfaat penggunaan masker... WHO akan terus mengumpulkan bukti yang ada dan mengevaluasi potensi pemakaian masker yang lebih luas untuk mengendalikan COVID-19 pada tingkat komunitas," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus beberapa hari lalu.

IDI Kembali Laporkan Tiga Dokter Meninggal Terkait Virus Corona

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) kembali mengumumkan kabar duka melalui media sosial. Kali ini tiga dokter yang terinfeksi virus corona COVID-19 dikonfirmasi meninggal dunia.
Identitas tiga dokter tersebut adalah dr Bernadette Albertine Fransisca T, SpTHT-KL, dari IDI cabang Makasar, dr Ketty Herawati Sultana dari IDI cabang Tangerang Selatan, dan Dr dr Lukman Shebubakar SpOT, PhD, dari IDI cabang Jakarta Selatan.

Humas PB IDI Abdul Halik Malik mengatakan ketiganya dinyatakan positif corona dan sempat dirawat di rumah sakit (RS) sebelum akhirnya meninggal. Sebelumnya dr Ketty sempat di rawat di RS Medistra, Jakarta, dan dr Bernadette dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, Makasar.

"dr Ketty di Rumah Sakit Medistra sudah dirawat kurang lebih 7 hari terakhir ini. Sudah di swab dan hasilnya positif," kata Abdul Halik saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/4/2020).

"Sedangkan dr Bernadette Informasinya dirawat di RS Awal Bros Makasar namun kritis, kemudian dirujuk untuk mendapatkan alat bantu pernapasan ventilator di RS Wahidin Sudirohusodo Makasar. Sudah dilakukan rapid test hasilnya positif. Namun untuk tes swab dijadwalkan hari ini, malam meninggal jadi belum dilakukan," tambahnya.

Terakhir dr Lukman yang merupakan spesialis tulang dari RS Premier Bintaro dikonfirmasi meninggal setelah dirawat selama dua minggu di RS Persahabatan dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Dokter anggota IDI yang meninggal terkait corona.Dokter anggota IDI yang meninggal terkait corona. Foto: PB IDI
"Iya dr Lukman dari RS Premier ahli tulang. Sempat dirujuk ke RS Persahabatan dan meninggal di RS Persahabatan. dr Lukman sudah cukup lama dirawat, sekitar dua minggu," kata Abdul Malik

Hingga saat ini sudah terdapat 16 dokter yang dikonfirmasi meninggal oleh PB IDI akibat terinfeksi virus corona COVID-19.

"Iya benar totalnya 16. Kita merilis satu persatu karena kita konfirmasi terlebih dahulu," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar