Kamis, 30 April 2020

Integrasi Data, Pemerintah Luncurkan Sistem Bersatu Lawan COVID-19

Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo soal keterbukaan data, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengenalkan sistem integrasi data bernama Bersatu Lawan COVID-19.
Dijelaskan Menkominfo bahwa sistem ini hasil kerjasama intensif antara Kominfo, BNPB, Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya. Ada dua fungsi utama dari sistem Bersatu Lawan COVID-19.

Pertama, sistem ini memiliki fungsi integrasi dan konsolidasi data seperti data kesehatan , kependudukan, logistik dan data lainnya. Data tersebut dihimpun dari 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi, kementerian, lembaga terkait dan platform digital.

"Data yang terintegrasi sangat penting sebagai basis pengambilan kebijakan yang akurat, terukur dan efektif," kata Menkominfo saat menggelar konferensi pers di kantor BNPB, Rabu (29/4/2020)

Fungsi kedua sistem ini bisa dinikmati manfaatnya oleh publik lewat portal COVID19.go.id. Portal tersebut kini telah dikembangkan agar data terintegrasi dapat diakses publik dengan visual lebih detail.

Selain itu platform punya fitur dashboard, pengelolaan data, laporan mandiri, chatbot, penanganan hoax, informasi telemedicine, rumah sakit rujukan. Nanti disertakan data Sehat Jiwa, protokol dan regulasi dan fitur lainnya.

"Saya sangat mengharapkan partisipasi dari pengelola data COVID-19 baik di pusat maupun daerah untuk dapat memanfaatkan sistem data integrasi nasional Bersatu Lawan COVID-19. Saya yakin bahwa integrasi dan keterbukaan data akan memberi manfaat signifikan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," pungkas Johnny.

4 Tips Kontrol Emosi di Bulan Puasa

Puasa di bulan Ramadhan bukan hanya dilakukan dengan menahan haus atau lapar, tapi juga mengendalikan diri dari emosi.
Emosi negatif, seperti kemarahan, iri hati cenderung membuat seseorang lepas kendali. Jadi bagaimana kita menghindari hal ini saat bulan puasa?

"Untuk meredakan emosi negatif, ada beberapa langkah sederhana untuk menenangkan pikiran Anda yang tidak tenang," kata psikolog klinis, Dr Carmen Harra.

Dikutip dari laman Huffingtonpost, berikut beberapa langkah untuk mengendalikan emosi saat bulan puasa.

1. Jangan langsung bereaksi

Bereaksi terhadap pemicu emosional bisa menjadi kesalahan besar. Sebelum menyanggah pemicunya dengan argumen emosional Anda. Tarik napas dalam-dalam selama lima menit, rasakan ketika otot-otot Anda tidak kencang dan denyut jantung kembali normal. Ketika menjadi lebih tenang, tegaskan pada diri Anda bahwa emosi ini hanya sementara.

2. Salurkan emosi dengan baik
Setelah mengelola emosi, Anda harus melepaskannya dengan cara yang sehat. Emosi tidak boleh dipendam. Telepon atau temui orang yang Anda percayai dan ceritakan kepada mereka apa yang terjadi.

Beberapa orang yang merasa terbantu dengan melakukan latihan seperti kickboxing atau seni bela diri, untuk melepaskan perasaan mereka. Yang lainnya, bermeditasi dan melantunkan lagu untuk kembali ke keadaan tenang. Lakukan aktivitas apa pun yang paling sesuai dengan Anda untuk membebaskan Anda dari sentimen yang terpendam.

3. Ubahlah pola pikir
Paksa keluar emosi negatif dari pikiran Anda dan gantilah dengan pikiran yang berbeda. Pikirkan tentang satu hal atau seseorang yang membuat Anda bahagia atau mengingat suatu peristiwa yang membuat Anda tersenyum kembali.

4. Maafkan pemicu emosi Anda
Pemicu emosional mungkin teman terbaik Anda, anggota keluarga Anda, diri Anda sendiri atau semua hal di atas. Tetapi ketika Anda memaafkan, Anda otomatis melepaskan diri dari kebencian, kecemburuan atau kemarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar