Melihat tenaga medis yang tengah berjuang menghadapi pandemi virus corona COVID-19, seorang wanita bernama Titi Rusdi tergerak hatinya untuk sedikit meringankan beban mereka. Ia membuat suatu gerakan yang diberi nama 'Lunch 4 Paramedic' di mana memberi makan siang gratis untuk para tenaga medis.
Awalnya, gerakan ini hanya ia lakukan sendiri dan dikabarkan ke teman terdekatnya. Namun saat ia memposting gerakan ini di akun Twitternya, banyak pula yang menanyakan dan antusias ingin membantu.
"Tidak semua RS menyediakan makan untuk paramedis. Kebanyakan mereka harus cari makan sendiri. Saya pikir mungkin bisa meringankan sedikit kerja mereka dengan menyediakan mereka makan siang," ujar Titi saat dihubungi detikcom Selasa, (31/3/2020).
Tak tanggung-tanggung, bukan cuma satu rumah sakit yang ia bantu melalui gerakannya ini. Sudah lebih dari empat rumah sakit di Jakarta yang terbatu dengan gerakannya ini seperti RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RSUD Tanah Abang, RSUP Fatmawati, dan beberapa rumah sakit kecil.
"RSUD Tanah Abang itu tidak besar tapi lumayan banyak pasien suspect COVID-19-nya di situ. Kadang kan orang hanya perhatian ke RS besar saja, padahal di Jakarta ini semua RSUD ini penuh sekarang," tambahnya.
Hari ini, ia mengatakan sudah sebanyak 2.450 lunch box yang dibagikan kepada rumah sakit tersebut. Bahkan Titi tak menutup kemungkinan jika ke depannya ia akan menyediakan dapur umum untuk masyarakat kecil karena menilai ekonomi pun turut berdampak karena adanya wabah corona, apalagi ekonomi masyarakat kecil dengan adanya kebijakan bekerja dari rumah.
"Efek pandemic corona ini kan besar sekali secara ekonomi apalagi ke masyarakat kelas bawah. Mungkin saya akan alokasikan lunch box yang lebih murah untuk masyarakat bawah, atau saya bikin dapur umum kecil di beberapa titik," tutupnya.
Para Ahli Ungkap Gejala Paling Akurat untuk Mendeteksi Virus Corona
Untuk mengidentifikasi seseorang terinfeksi virus corona COVID-19, biasanya akan dilihat dari gejalanya. Gejala yang umum diketahui seperti demam, batuk kering, sakit tenggorokan, dan yang belum lama terungkap adalah kehilangan kemampuan penciuman serta perasa.
Para ilmuwan di King's College London mengatakan berhasil menemukan gejala yang paling akurat untuk mengidentifikasi pasien COVID-19. Berdasarkan analisis mereka, kehilangan indra penciuman dan perasa adalah indikator gejala yang paling akurat.
Mengutip dari Daily Star, hal ini didapatkan setelah menganalisis sekitar 1,8 juta orang yang terinfeksi beserta gejala yang dialami. Sekitar 59 persen yang dinyatakan positif COVID-19 mengalami gejala tersebut.
Menurut penelitian tersebut, gejala ini lebih akurat untuk mendiagnosis COVID-19 dibandingkan gejala demam yang selama ini dilaporkan. Dr Maria Van Kerkhove dari WHO mengatakan, ini muncul di saat tahap awal penyakit.
"Orang-orang dengan gejala kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa ini tiga kali lebih mungkin membuktikan bahwa ia terinfeksi COVID-19. Jika itu terjadi, kami menyarankan mereka untuk mengisolasi diri guna mengurangi penyebaran penyakit," kata peneliti utama Profesor Tim Spector dari King's College.
Gejala lain yang juga bisa menunjukkan saat terinfeksi virus tersebut, seperti batuk terus menerus, kelelahan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar