Pandemi corona saat ini telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di seluruh dunia. Banyak yang bertanya-tanya sampai kapan berakhirnya wabah ini dan bisa beraktivitas secara normal.
Dilansir CNN, Sekretaris Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyarankan agar warganya yang sembuh dari virus corona COVID-19 diberikan sertifikat yang dinamai dengan 'paspor imunitas'. Fungsinya untuk menentukan siapa saja yang boleh kembali beraktivitas normal.
"Kami sedang menguji paspor imunitas. Bagaimana orang yang menderita penyakit ini, telah mendapatkan kekebalan imun ketika sembuh. Jika memiliki kekebalan, dapat bisa kembali ke kehidupan normal," ujar Matt Hancock.
Namun Matt mengatakan saat ini masih terlalu cepat untuk menilai kekebalan tubuh setelah sembuh dari penyakit tersebut. Belum ada penelitian jelas mengenai pasien yang sudah sembuh dapat memiliki kekebalan.
Ahli kesehatan Paul Hunter dari University of East Anglia, Inggris, berkomentar ada kelemahan dari ide tersebut. Ada kekhawatiran nantinya banyak orang yang sengaja untuk terinfeksi virus ini dan sembuh agar dapat paspor antibodi ini untuk beraktivitas normal.
Sedangkan China mengembangkan kode QR berbasis warna untuk mendeteksi pasien yang terinfeksi virus corona atau tidak. Pada bulan lalu warga provinsi Hubei diberitahu untuk memiliki kode QR berbasis warna merah, kuning dan hijau.
Seseorang yang mendapat QR berwarna hijau dinyatakan sehat dan aman untuk bepergian. QR kuning memiliki arti seseorang yang pernah kontak dengan pasien positif dan dihimbau untuk tetap di rumah. QR merah menandakan orang yang dicurigai atau memiliki gejala virus tersebut dan disarankan untuk isolasi diri dengan tinggal di rumah.
Sementara itu Korea Selatan, melakukan pengujian dengan jumlah yang banyak untuk mengetahui orang yang terinfeksi virus corona. Pemerintah negara tersebut memperkenalkan aplikasi berbasis Global Positioning System (GPS) untuk pasien yang terinfeksi. Nantinya pasien yang dinyatakan positif akan dipantau melalui GPS ini untuk tetap di rumah.
Gugus Tugas Imbau Masyarakat Pakai Masker Kain untuk Cegah Virus Corona
Masker masih menjadi salah satu alat pelindung diri yang penting digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Meski sebelumnya hanya disarankan untuk orang yang sakit saja, tapi kini masyarakat juga diimbau untuk menggunakannya.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof Wiku B. Adisasmito, menyebut masker kain dianjurkan untuk digunakan masyarakat saat berada di tempat umum.
"Masker kain digunakan oleh masyarakat saat berada di tempat umum dan saat berinteraksi dengan orang lain," kata Prof Wiku dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (4/4/2020).
Prof Wiku juga menghimbau masyarakat untuk menunjukkan rasa solidaritasnya dalam melakukan pencegahan virus corona. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan masker kepada orang lain sebagai perlindungan diri sendiri dan orang lain.
"Karena kita ingin melindungi diri kita, dan kita ingin melindungi orang lain," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar