Senin, 20 April 2020

Kisah Pulau Corona di Estonia

Pandemi virus Corona tak hanya marak di Indonesia, tapi juga di negara lain. Malah ada satu pulau di Estonia yang disebut Pulau Corona saking banyak yang positif.
Pulau Saaremaa di pesisir pantai Estonia disebut menjadi salah satu pusat epidemi COVID-19 atau virus corona. Bahkan oleh warga lokal, pulau itu didapuk sebagai Pulau Corona seperti diberitakan media BBC.

Menurut pengakuan salah satu dokter di Pulau Saaremaa, yang bernama Edward Laane, disebut kalau setengah dari penduduk pulau itu telah terjangkit oleh virus Corona. Pulau Saaremaa memiliki 33 ribu penduduk.

Dirunut ke belakang, kenaikan jumlah penderita corona di pulau tersebut disebabkan oleh dua event besar yang dilangsungkan pada bulan Maret lalu. Yang pertama, pertandingan voli melawan tim Italia, sedangkan yang kedua adalah lewat festival sampanye.

Dua festival itu ditonton sekitar 1.000 orang yang terdiri dari penduduk pulau dan masyarakat Estonia. Pemerintah setempat pun yakin, kalau festival berikutnya kian mempercepat penyebaran virus tersebut.

Sejauh ini, masih belum pasti berapa banyak warga Pulau Saaremaa yang disebut positif corona. Namun, saat ini Estonia disebut telah memiliki sekitar 1.400 laporan kasus COVID-19.

Dari data laporan tersebut, dokter Edward pun yakin kalau sedikitnya ada lebih dari 1.000 warga Pulau Saaremaa yang terjangkit penyakit mematikan itu.

Lebih lanjut, Pulau Saaremaa memiliki sekitar 147 ranjang rumah sakit. Diprediksi kalau akan ada sekitar 1.000 orang positif COVID-19 yang akan di rawat di pulau itu pada bulan April ini.

Menyadari kondisi krisis di Pulau Saaremaa, sebuah rumah sakit militer pun telah dibangun di sana untuk memfasilitasi masyarakat yang positif COVID-19 seperti diberitakan Reuters. Beberapa pasien lain pun ada yang sudah dievakuasi ke pulau utama Estonia.

Untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut, pemerintah Estonia pun telah menghentikan lalu lintas dari dan ke pulau tersebut pada pertengahan bulan Maret lalu. Pengecekan corona berkonsep drive-thru pun telah dihadirkan di Pulau Saaremaa.

"Untuk pertama kalinya setelah era Soviet, orang-orang perlu izin untuk masuk. Tapi, kali ini, berasal dari keinginan kami untuk melindungi kesehatan masyarakat kami," ujar salah satu petugas satuan khusus di Pulau Saaremaa, Anu Vares.

Kasus Corona Turun, Korsel Mulai Buka Gereja dan Stadion

 Jumlah kasus positif Corona di Korea Selatan perlahan menurun. Pemerintah pun memperbolehkan gereja dan stadion olahraga dibuka kembali.
Pada Minggu (19/4/2020) jumlah kasus positif virus Corona di Korea Selatan hanya bertambah menjadi delapan kasus. Jumlah itu merupakan yang terendah selama dua bulan terakhir.

Melihat data itu, pemerintah pun melonggarkan aturan jaga jarak sosial di sana. Pemerintah Korsel mengizinkan gereja memberikan pelayanan kembali dan pertandingan sepakbola dilaksanakan tanpa penonton.

"Cara teraman (mencegah penyebaran Corona) adalah dengan menjaga jarak sosial secara intensif tetapi pada kenyataannya itu tidak mudah. Kita perlu menemukan jalan tengah," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun melalui siaran televisi sebagaimana diwartakan Channel News Asia.

"Jika kita dapat mempertahankan manajemen yang stabil pada level saat ini, kita akan beralih ke 'jarak sosial rutin' mulai 6 Mei,"kata Chung.

Kendati sudah ada beberapa tempat yang dibuka, pemerintah masih memperpanjang aturan jaga jarak sosial selama 16 hari mulai hari Minggu.

Otoritas kesehatan juga menyampaikan, kondisi saat ini memungkinkan untuk membuka kembali kegiatan ekonomi, sambil mempertahankan pedoman tentang desinfeksi dan mencegah penyebaran virus dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Sampai saat ini sudah ada 10.661 kasus positif Corona di Korea Selatan. Setiap harinya, terjadi kenaikan rata-rata 20 kasus dengan korban meninggal mencapai 234 orang.

Meskipun mulai membaik, otoritas kesehatan tidak ingin berpuas diri. Pihaknya masih akan tetap memastikan kondisi penyebaran Corona.

"Kami terus waspada untuk memastikan bahwa kami tidak melewatkan infeksi baru atau apakah epidemi dapat disebarkan pasien yang tak memiliki gejala atau infeksi ringan,"kata Kepala Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), Jeong Eun-kyeong.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in juga menyampaikan harapannya bahwa COVID-19 dapat diatasi juga oleh negara lain. Negara tersebut sebelumnya menempati urutan kedua dengan kasus Corona terparah setelah China. Namun kini telah banyak negara yang kondisinya lebih memprihatinkan.

"Pemerintah akan mempersiapkan kehidupan yang baru dan tatanan dunia baru pasca COVID-19, bersama dengan kekuatan terpadu dari masyarakat," kata Moon.

Tapi, pemerintah Korsel belum memastikan dibukanya objek wisata untuk umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar