Per 25 April 2021, Indonesia mencatat penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 4.402. Tercatat, DKI Jakarta memiliki jumlah tertinggi sebanyak 896 kasus.
Di bawahnya, terdapat provinsi Jawa Barat dengan total 683 kasus, dan Riau dengan 404 kasus.
Detail perkembangan virus Corona, Minggu (25/4/2021) adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 4.402 menjadi 1.641.194 kasus
Pasien sembuh bertambah 3.804 menjadi 1.496.126 kasus
Pasien meninggal bertambah 94 menjadi 44.594 kasus
Tercatat sebanyak 42.719 spesimen diperiksa hari ini di Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 67.312.
Berikut sebaran 4.402 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (25/4/2021):
DKI Jakarta: 896 kasus
Jawa Barat: 683 kasus
Riau: 404 kasus
Bangka Belitung: 263 kasus
Jawa Tengah: 247 kasus
Jawa Timur: 236 kasus
Sumatera Barat: 234 kasus
DI Yogyakarta: 223 kasus
Kalimantan Timur: 165 kasus
Kepulauan Riau: 148 kasus
Sumatera Selatan: 144 kasus
Bengkulu: 114 kasus
Lampung: 81 kasus
Kalimantan Tengah: 81 kasus
Banten: 80 kasus
Bali: 66 kasus
Sumatera Utara: 62 kasus
Kalimantan Selatan: 56 kasus
Sulawesi Utara: 46 kasus
Kalimantan Barat: 39 kasus
Jambi: 29 kasus
Aceh: 24 kasus
Kalimantan Utara: 16 kasus
Nusa Tenggara Timur: 14 kasus
Sulawesi Tengah: 9 kasus
Maluku: 8 kasus
Papua: 8 kasus
Sulawesi Selatan: 7 kasus
Sulawesi Barat: 6 kasus
Maluku Utara: 5 kasus
Nusa Tenggara Barat: 3 kasus
Papua Barat: 3 kasus
Sulawesi Tenggara: 2 kasus
Gorontalo: 0
https://movieon28.com/movies/stand-by-me-doraemon-2/
Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Jaga Tutur Kata Agar Tak Ungkit Trauma
Indonesia berduka. Seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan gugur akibat tenggelam di perairan Bali. Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (25/4/2021).
Kini linimasa media sosial dipenuhi doa dan untaian penymangat. Namun di tengah suasana duka, sikap dan tutur kata wajib diperhatikan agar tidak menimbulkan rasa tersinggung, atau bahkan trauma bagi keluarga yang ditinggalkan.
Dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu, psikolog klinis Kasandra Putranto dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dalam program e-Life sempat membahas bagaimana publik bisa menjaga perasaan keluarga korban musibah. Perbincangan tersebut terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Menurutnya, masyarakat wajib empatik ketika menyampaikan komentar di media sosial terkait berita duka. Jangan sampai ucapan, gambar, atau konten tertentu terkait kabar duka diunggah untuk menguntungkan diri sendiri, bahkan memicu gurauan di media sosial.
"Itu bisa jadi terbaca, terlihat oleh kelarga korban yang justru akhirnya menimbulkan trauma baru atau menjadi trauma berkepanjangan. Saya berharap bahwa dengan kesempatan ini, IPK Indonesia mencoba mengingatkan agar masyarakat bisa menahan diri untuk tidak melakukan ini," ujarnya.
Jika publik atau orang terdekat korban ingin menyampaikan ucapan bela sungkawa, jangan diiringi pertanyaan yang tidak sensitif, seperti seputar perasaan keluarga yang ditinggalkan.
Lebih baik, berikan perhatian untuk memastikan, keluarga yang sedang berduka setidaknya senantiasa dalam keadaan aman.
"Lebih baik memberikan reaksi atau ekspresi simpati empati. Kadang kata-kata itu justru tidak diperlukan. Yang diperlukan adalah lebih kepada perhatian, pelukan, atau mungkin lebih kepada ekspresi yang apakah sudah makan, apakan sudah tidur. Jangan ditanya bagaimana perasaan, itu bukan hal yang etis untuk ditanyakan," jelas Kasandra.
Ia menegaskan, setiap orang wajib berhati-hati ketika melontarkan komentar. Psikolog sekali pun, tidak diperbolehkan berkomentar atas perasaan dari keluarga yang ditinggalkan.
"Setiap komentar bisa sangat berbahaya. Jangankan awam, teman, keluarga, kenalan, dan sebagainya. Psikolog saja tidak boleh berkomentar. Artinya, harus betul-betul hati-hati sekali karena harus menghindari adanya potensi trauma baru atau trauma berkepanjangan," pungas Kasandra.
https://movieon28.com/movies/the-god-of-heaven-and-the-beast-of-heaven/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar