Senin, 19 April 2021

Layar Kedua Mi 11 Ultra Ternyata Diambil dari Mi Band 5

  Xiaomi Mi 11 Ultra jadi salah satu ponsel flagship yang paling inovatif saat ini dengan layar keduanya di bagian belakang. Siapa sangka kalau layar kedua ini diambil dari gadget yang sangat familiar.

Belum lama ini, CEO Xiaomi Lei Jun buka-bukaan soal Mi 11 Ultra dalam livestream di Douyin, TikTok-nya China, termasuk soal layar kedua yang ada di bagian belakang ponsel flagship ini.


Ia mengungkap bahwa layar kedua berukuran 1,1 inch ini tidak dibuat khusus untuk Mi 11 Ultra, melainkan diambil dari salah satu perangkat wearable Xiaomi yang paling populer yaitu Mi Band 5, seperti dikutip dari Android Authority, Jumat (9/4/2021).


Mi Band 5 sendiri pertama kali dikenalkan oleh Xiaomi pada tahun lalu. Gelang pintar ini memiliki layar AMOLED berukuran 1,1 inch dengan resolusi 294 x 126.


Xiaomi tidak mengungkap alasan mengadopsi display Mi Band 5 untuk layar kedua Mi 11 Ultra. Kemungkinan besar hal ini dilakukan untuk menghemat biaya karena mereka tidak perlu mengembangkan layar khusus untuk Mi 11 Ultra.


Tidak diketahui apakah Xiaomi menggunakan kembali layar dari unit Mi Band 5 yang tidak terjual atau memesan lebih banyak unit dari supplier. Tapi setidaknya, keputusan ini bisa menekan harga Mi 11 Ultra.


Layar kedua ini bisa digunakan untuk berbagai skenario, seperti menjadi cermin untuk selfie, melihat notifikasi, mengangkat telepon, atau menampilkan indikator baterai. Menggunakan display dengan ukuran dan daya lebih kecil juga bisa membantu Mi 11 Ultra menghemat baterai.


Mi 11 Ultra saat ini sudah tersedia di beberapa negara, termasuk di China dengan harga mulai Rp 13 jutaan. Untuk di Indonesia, ponsel ini sudah lolos TKDN tapi belum diketahui kapan akan diluncurkan secara resmi.

https://movieon28.com/movies/maju-kena-mundur-kena/


3 Disinformasi Banjir NTT, Video Buaya Sampai Ancaman Tsunami


Bencana banjir di NTT akibat badai Siklon Tropis Seroja menimbulkan duka yang mendalam. Masyarakat Indonesia pun turut memantau situasi yang terjadi di sana, terbukti dengan derasnya arus informasi terkait NTT.

Tapi jangan sampai kita jadi ikut menyebarkan informasi yang salah. Berikut ini adalah beberapa hal yang sempat diluruskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui website resminya seperti dilihat, Jumat (9/4/2021):


1. Disinformasi: BMKG keluarkan peringatan Tsunami di NTT

Salah satu unggahan di Facebook mengklaim bahwa Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan adanya tsunasi di NTT pada 7 April. Kominfo menyebut bahwa ini adalah salah satu disinformasi.


Ternyata disinformasi ini bermula dari artikel CNN Indonesia yang disalahartikan orang. Dari artikel berjudul 'BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Mirip Tsunami di NTT', BMKG hanya memperingatkan bahwa akan ada gelombang tinggi yang berpotensi merusak.


2. Disinformasi: Buaya datang saat banjir di Malaka

Di Twitter beredar unggahan video memperlihatkan seekor buaya yang tengah berada di sekitar rumah warga. Ada keterangan juga yang menyebutkan munculnya buaya yang ada dalam video akibat dari banjir dan berlokasi di Malaka NTT.


Faktanya, video munculnya buaya tersebut tidak ada kaitannya dengan banjir di Malaka NTT tahun 2021, melainkan video lama yang beredar sejak tahun 2019 lalu dan berlokasi di Kalimantan.

https://movieon28.com/movies/flora-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar