Pengguna WhatsApp harus waspada karena ada modus penipuan baru yang beredar di aplikasi messaging tersebut. Kali ini penipuan bernama WhatsApp Pink itu menjanjikan pengguna tema WhatsApp baru berwarna pink atau merah muda yang ternyata isinya virus.
Penipuan ini berisi link yang jika diklik akan mengarahkan pengguna untuk mengunduh file APK. Link ini menyebar lewat grup WhatsApp dan sudah ada beberapa pengguna yang menyebarkannya tanpa mengetahui bahaya di balik link ini.
Selain menawarkan tema baru WhatsApp berwarna merah muda, penipuan WhatsApp Pink ini juga menjanjikan fitur-fitur baru. Untuk mengelabui korban, link ini menyamar sebagai update resmi dari WhatsApp.
Jika ada pengguna yang terkecoh dan mengklik link tersebut, ponsel mereka bisa diambil alih oleh hacker dan pengguna terancam kehilangan akun WhatsApp mereka, seperti dikutip dari Livemint, Selasa (20/4/2021).
Pakar keamanan siber pun mengingatkan pengguna WhatsApp untuk tidak mengklik link yang mencurigakan seperti WhatsApp Pink.
"Hati-hati dengan WhatsApp Pink!! Virus sedang menyebar di grup WhatsApp dengan link download APK. Jangan klik link apapun dengan nama #WhatsAppPink. Akses penuh terhadap ponsel kalian akan hilang," kata pakar keamanan siber Rajshekhar Rajaharia dalam postingannya di media sosial.
Menurut Director Voyager Infosec Jiten Jain, penipuan seperti WhatsApp Pink ini mirip seperti kasus WhatsApp Gold yang sudah lama beredar. Kedua kasus ini sama-sama menyamarkan malware sebagai aplikasi palsu yang menawarkan fitur WhatsApp.
Jain pun menyarankan pengguna WhatsApp agar tidak menginstal APK atau aplikasi lainnya di sumber yang tidak resmi, dan hanya menginstal aplikasi di sumber terpercaya seperti Google Play Store atau Apple App Store.
"Aplikasi jahat seperti ini bisa digunakan untuk menyusup ke dalam ponsel kalian dan mencuri data pribadi seperti foto, SMS, kontak, dan lain-lain," kata Jain.
"Malware berbasis keyboard bisa digunakan untuk memonitor semua yang kalian ketik. Ini bisa digunakan untuk menangkap dan mencuri password bank," imbuhnya.
Sementara itu saat dimintai keterangannya, pihak WhatsApp mengatakan pengguna bisa mendapatkan pesan aneh dan mencurigakan dari mana saja, jadi pengguna diminta berhati-hati sebelum merespon pesan tersebut.
"Khususnya di WhatsApp, kami juga menyarankan orang-orang menggunakan tools yang kita sediakan di dalam aplikasi untuk mengirimkan kami laporan, melaporkan kontak, atau memblokir kontak," jelas aplikasi messaging milik Facebook tersebut.
https://cinemamovie28.com/movies/death-race-2050/
Live Audio Room, Pesaing Clubhouse dari Facebook Dirilis Tengah Tahun Ini
Facebook mengumumkan rencananya untuk meluncurkan fitur audio baru sebagai langkah untuk menghadapi pesaingnya, Twitter dan Clubhouse. Fitur tersebut bernama Live Audio Rooms dan akan dirilis tengah tahun ini.
Namun Live Audio Rooms akan lebih dulu diluncurkan ke grup dan tokoh masyarakat untuk pengujian. Barulah setelah akan tersedia di Messenger.
Seperti Clubhouse, Live Audio Room memungkinkan pengguna Facebook mengadakan diskusi audio. Namun mereka bisa merekamnya untuk mendistribusikan percakapan tersebut lebih luas lagi.
Menariknya pengguna akan dapat merekam, mengedit, dan mempublikasikan audio dari dalam aplikasi Facebook untuk berbagai format media sosial. Saat merekam dan mengedit audio dalam aplikasi akan dibantu machine learning.
Algoritme tingkat lanjut akan mengaktifkan penghilang noise latar belakang serta melakukan penyempurnaan dan penambahan filter audio. Facebook turut menyediakan Sound Collection yang di dalamnya tersedia musik dan efek suara untuk dipakai pengguna saat pengeditan audio.
Soal monetisasi, Facebook membolehkan pengguna menarik bayaran untuk mengakses sesi percakapan, baik melalui sistem langganan atau biaya satu kali. Selain itu perusahaan berbasis di Menlo Park, California ini akan membesut Audio Creator Fund untuk memberi insentif kepada pengguna dalam pembuatan konten..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar