Rabu, 28 April 2021

Klarifikasi Kimia Farma Soal Layanan Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu

 Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, digrebek polisi setelah diduga menggunakan peralatan bekas.

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadhilah Bulqini mengatakan sangat mendukung investigasi yang dilakukan kepolisian terkait oknum yang melakukan penggunaan kembali alat rapid tes antigen.


"Tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas layanan Rapid Test Kimia Farma Diagnostik tersebut sangat merugikan perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan serta merupakan pelanggaran sangat berat atas tindakan dari oknum petugas layanan Rapid Test tersebut," katanya dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (28/4/2021).


Pihaknya juga mengatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dan penguatan monitoring pelaksanaan rapid antigen di lapangan sehingga hal tersebut tidak terulang kembali.


Sebelumnya diberitakan bahwa polisi menemukan alat rapid test antigen yang telah dipakai digunakan lagi alias didaur ulang di Lab Kimia Farma Bandara Kualanamu. Kebanyakan yang di daur ulang adalah alat yang dimasukkan ke hidung yang dibersihkan lagi setelah dipakai.


Polisi kemudian mengamankan sejumlah petugas laboratorium serta beberapa barang bukti ke Polda Sumut. Ratusan alat rapid test bekas yang sudah dicuci bersih dan telah dimasukkan ke dalam kemasan serta ratusan alat pengambil sampel rapid antigen yang masih belum digunakan jadi barang bukti kasus tersebut.

https://nonton08.com/movies/boboiboy-the-movie/


6 Hal yang Diduga Sebabkan Klaster Corona Perkantoran di DKI Naik


 Terjadi kenaikan kasus COVID-19 klaster perkantoran di DKI Jakarta. Pemprov DKI mengungkap sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.

Kasus virus Corona yang berasal dari perkantoran ini disebut meningkat tiga kali lipat dalam sepekan. Hal ini meningkatkan kewaspadaan karena sudah mulai banyak kantor yang memberlakukan Work From Office (WFO).


Ketua tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT menyebutkan beberapa penyebab naiknya kasus Corona di perkantoran Jakarta. Ia juga menyinggung ajang kumpul-kumpul karyawan usai ngantor jadi salah satu biang kerok naiknya kasus Corona di perkantoran.


"Masih ada yang lengah, hanya terapkan protokol kesehatan saat di kantor saja, artinya setelah dari kantor ada aktivitas di luar kantor, seperti berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama," tambah Adib dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/4/2021).


Berikut faktor penyebab kenaikan kasus corona dari klaster perkantoran menurut dr Adib:

- Ruang kantor padat

- Sirkulasi udara kantor buruk

- Karyawan berdesakan di transportasi umum

- Buka puasa bersama

- Karyawan lengah usai vaksinasi

- Hanya patuh prokes saat di kantor saja


Kantor rawan penularan COVID-19

Beberapa studi terdahulu juga menunjukkan bahwa kantor bisa menjadi tempat penularan Corona. Dalam penelitian yang dilakukan di Wuhan, China, ruangan kantor yang tertutup dan sirkulasi udara buruk bisa meningkatkan potensi penularan Corona.


Tidak semua kantor memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik sehingga partikel virus bisa tetap ada di ruangan dan mampu menginfeksi seseorang.


Dalam studi lainnya di Korea Selatan, mereka menemukan bahwa duduk berdekatan antara rekan kerja bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19.


Penelitian ini berawal dari penelusuran infeksi setelah seorang karyawan merasa sakit COVID-19. Petugas kesehtan lantas mengetes 1.143 pekerja lain. Ternyata 97 orang positif. Studi ini menunjukkan Corona sangat bisa menular terutama di kantor yang padat.

https://nonton08.com/movies/task-force/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar