Selasa, 20 April 2021

Tren Viral Sujud 'Freestyle' Rawan Picu Dislokasi Sendi, Ini Alasannya

 Tren sujud 'freestyle' tengah viral di media sosial. Banyak dilakukan oleh anak-anak yakni dengan pose handstand seperti salah satu emoji di game Free Fire.

Pose ini terbilang ekstrem, sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan tanpa latihan dan teknik yang benar. Salah tumpuan bisa menyebabkan patah tulang maupun dislokasi sendi, apalagi pada anak-anak.


Menurut dr Bobby Nelwan SpOT(K-Sport), dokter ortopedi dari Royal Sport Medicine Centre, anak-anak cenderung memiliki tulang yang tipis dibanding usia dewasa. Apalagi jika mereka tidak terbiasa melakukan aksi tersebut.


"Pada anak-anak tulangnya relatif tipis, lebih kecil dibandingkan pada orang dewasa sehingga pada anak-anak lebih mudah patah dibandingkan orang dewasa," jelas dr Bobby saat dihubungi detikcom Selasa (20/4/2021).


Dihubungi terpisah, Prof Dr dr Achmad Fauzi Kamal SpOT menjelaskan, apapun aktivitasnya, risiko patah tulang yang tetap tinggi jika aksi yang mereka lakukan tidak terlatih. Mengapa begitu?


"Tidak terlatih, terus terjadi secara mendadak pembebanan itu maka gaya elastisitas tulang atau kekuatan tulang dalam menahan beban itu akan sulit sehingga dia mudah patah," bebernya.


Menurutnya, risiko patah tulang bukan hanya menimpa lengan atau pergelangan tangan. Jika keduanya sudah tak mampu lagi menopang beban, rawan terjadi patah di tulang area bahu atau selangka.


"Pada lengan atas pertama kali biasanya beban itu akan diterima oleh tangan atau jari, kalau tangan itu pembebanan, maka akan diteruskan ke lengan bawah, jika tidak mampu menahan beban, maka yang akan patah itu sekitar lengan bawah," katanya.


"Jika lengan bawah tidak kuat menahan beban, maka lengan atas di sekitar siku akan patah di situ, karena tulangnya pipih, tipis di situ, kalau tulang di situ tidak mampu menahan beban, akan diteruskan ke daerah bahu, tulang selangka, maka dia akan patah di situ," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/northern-limit-line/


Rio Reifan 4 Kali Terciduk, Ini Penyebab Kecanduan Narkoba Bisa Kambuh


 Artis Rio Reifan kembali berurusan dengan pihak kepolisian. Ia ditangkap karena dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, ini sudah keempat kalinya Rio Reifan ditangkap karena kasus narkoba.


"Iya, kalau tidak salah ini sudah yang keempat kalinya," ucap Yusri, Selasa (20/4/2021).


Dijelaskan, Rio Reifan ditangkap pertama kali terkait penyalahgunaan narkoba pada Januari 2015. Kemudian ia kembali ditangkap pada Agustus 2017. Tak juga jerah, artis berusia 36 tahun itu kembali ditangkap pada Agustus 2019.


Mengapa mantan pecandu narkoba bisa kambuh lagi?

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, dr Diah Setia Utami, SpKJ, ada beberapa faktor penyebab seorang mantan pecandu narkoba bisa kambuh lagi, di antaranya sebagai berikut.


1. Jenis zat

Menurut dr Diah, ada dua jenis zat narkotika yang paling sering disalahgunakan oleh pecandu, yaitu jenis opioid dan ATS (amphetamine-type stimulant). Dua jenis zat inilah yang bisa memicu para pecandu narkoba kambuh lagi.


"Opioid itu heroin atau morfin. Sementara ATS yang paling sering digunakan adalah ganja atau sabu," kata dr Diah, yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), beberapa waktu lalu.

https://kamumovie28.com/movies/moonlight-express/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar