Sabtu, 24 April 2021

Mayat Bergelimpangan di India, Lapangan Parkir Jadi Tempat Kremasi

  Gelombang tsunami COVID-19 di India kian parah. Penambahan kasus harian terus mencetak rekor dunia berturut-turut, dengan data terbaru mencatat ada 346.786 pasien COVID-19 baru pada Sabtu (24/4/2021).

Korban meninggal bisa mencapai 2.624 orang dalam sehari. Diprediksi di Ibu Kota Delhi saja bisa ada satu orang meninggal karena COVID-19 setiap lima menit.


Begitu banyaknya mayat yang bergelimpangan di India sampai-sampai layanan penguburan dan kremasi kewalahan.


Seorang warga Delhi, Nitish Kumar, mengaku kesulitan mencari tempat kremasi untuk ibunya yang sudah meninggal karena COVID-19. Ia terpaksa membiarkan jenazah sang ibu selama dua hari di rumah.


Sampai pada akhirnya Kumar menemukan tempat kremasi massal darurat di lapangan parkir. Di sana orang ramai-ramai membakar jenazah dengan tumpukan kayu.


"Saya berlari mencari pilar, tapi setiap krematorium berasalan... salah satunya bilang kehabisan kayu," kata Kumar seperti dikutip dari ABC.


Jitender Singh Shunty dari organisasi nirlaba medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal mengatakan pada hari itu ada 60 jenazah yang dibakar di lapangan. Jenazah yang dibakar mulai dari pasangan baru menikah, anak-anak 15 tahun, bahkan sampai balita.


"Tidak ada satupun orang di Delhi yang pernah menyaksikan hal ini," komentar Singh sambil meneteskan air mata.


"Anak lima tahun, 15 tahun, 25 tahun semuanya dikremasi. Ada juga pasangan yang baru menikah. Sangat sulit disaksikan," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/warkop-dki-reborn/


Pasokan Oksigen Makin Tipis, Polisi Kawal Mobil Tangki Oksigen di India


 Seiring dengan mengganasnya tsunami COVID-19 di India, pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh rumah sakit kian menipis. Mobil tangki yang membawa oksigen ke rumah sakit kini dikawal ketat oleh polisi.

Per Jumat (23/4/2021), India memecahkan rekor dunia menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi, yakni sebanyak 332.730 kasus baru dan 2.263 kasus kematian.


Lonjakan tersebut telah membuat rumah sakit kewalahan. Di sisi lain, pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh pasien kritis COVID-19 semakin berkurang. Oleh sebab itu, penjagaan ketat dilakukan pada pabrik produksi persediaan oksigen dengan pengawalan polisi bersenjata guna memastikan keamanannya.


Sejumlah rumah sakit, termasuk Shanti Mukand di barat New Delhi dengan total 110 pasien COVID-19 menyebutkan mereka hampir kehabisan pasokan oksigen pada Kamis (22/4/2021).


"Rumah sakit mendatangi kami dan mengatakan untuk menyuplai oksigen sendiri," kata Bhirendra Kumar, yang ayahnya harus menjalani perawatan karena COVID-19 10 hari yang lalu, dikutip dari Reuters.


"Kami bukan perusahaan penyuplai oksigen, bagaimana caranya menyuplai sendiri?" lanjutnya.


Sebelumnya, kepala eksekutif rumah sakit, Sunil Saggar, meneteskan air matanya usai menjelaskan keputusan untuk memulangkan beberapa pasien lantaran rumah sakit tidak bisa melakukan apapun tanpa adanya persediaan oksigen.


Sementara itu di perusahaan pemasok oksigen, Inox di Uttar Pradesh menjelaskan bahwa telah terdapat antrian panjang mobil truk yang datang dari berbagai kota di India telah menunggu untuk diisi.


Meski demikian, seorang supervisor di Inox mengatakan bahwa tidak mungkin jumlah pasokan oksigen yang tersedia dapat mencukupi.


"Bahkan jika kita membangun 5 pabrik lagi, tetap tidak akan mencukupi," katanya.


Salah satu pengemudi mengatakan bahwa mereka telah menunggu hingga tiga hari hingga truk yang dikendarainya diisi pasokan oksigen. Pengemudi bernama Vakeel itu diketahui telah bekerja sebagai pengemudi di Inox sejak tahun 1994.


"Setiap rumah sakit menginginkan 3-4 kali lebih banyak (oksigen) dari sebelumnya," tuturnya.


Pabrik Inox sendiri telah sering dikunjungi oleh pejabat pemerintah dan polisi, untuk memastikan tidak ada gangguan apapun dalam pasokan.


Seorang polisi Uttar Pradesh mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan perintah untuk mengawal truk ke rumah sakit yang telah menunggu.

https://cinemamovie28.com/movies/kill-the-monster/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar