Minggu, 25 April 2021

Astaga, Harga Bitcoin Bisa Meroket ke Rp 5,8 Miliar

 - Bitcoin adalah sasaran investasi yang belakangan makin diminati lantaran harga terus meroket. Terbaru, nilainya menurut Forbes mencapai rekor USD 63 ribu atau di kisaran Rp 921 juta. Bahkan ada prediksi nilai bitcoin bisa tembus sampai USD 400 ribu atau Rp 5,8 miliar di akhir tahun ini.

"Sekarang, di saat beberapa analis mencoba melihat sampai mana topnya, seorang analis Bloomberg memprediksi harga Bitcoin bisa tembus USD 400 ribu tahun ini," sebut Forbes yang dikutip detikINET.


Bloomberg dalam "Crypto Outlook" edisi April memang memberikan proyeksi harga paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Sang analis bernama Mike McGlone menilai ramalan teknis bitcoin di 2021 tetap kuat menuju ke atas, dengan melihat juga pola di masa silam.


Mengutip CNBC Indonesia, Target harga tersebut lebih tinggi dari Citibank sebesar US$ 318.000/BTC atau Rp 4,6 miliar per koin.


Melansir Nasdaq, proyeksi dari Bloomberg tersebut berdasarkan perhitungan sejarah pergerakan Bitcoin, yang dianalisis dengan beberapa faktor seperti likuiditas, volatilitas, serta jumlah bitcoin yang ditambang.


Analis dari Bloomberg juga mengatakan jumlah pelaku pasar yang ingin menjual bitcoin saat ini lebih rendah dari biasanya, banyak yang lebih memilih menyimpannya dalam waktu yang lama. Maklum saja, penerimaan bitcoin kini semakin meluas.


Bitcoin adalah mata uang dalam bentuk elektronik, disebut juga sebagai mata uang virtual, mata uang digital, atau mata uang kripto (crypto currency), sehingga tidak ada bentuk fisiknya sama sekali. Selain bitcoin, mata uang digital lain yang populer misalnya ethereum.


Tidak ada koin Bitcoin seperti mata uang konvensional. Bitcoin, sama seperti mata uang digital lainnya, disimpan di internet.


Meski tidak ada wujudnya seperti mata uang Rupiah, Bitcoin tetap nyata dan ada. Hanya saja, Bitcoin biasa digunakan untuk transaksi online di internet.

https://movieon28.com/movies/the-warring-states/


Cari Tempat Magang Kini Cukup Buka Laptop


 Platform hub online, Bantu Kerja, membuat sebuah terobosan berupa program #MagangVirtual. Program tersebut dibuat untuk membantu mempertemukan calon pemagang dengan pemberi magang secara online.

CEO Bantu Kerja Tari Sandjojo mengatakan program magang saat ini masih menghadapi banyak kendala. Salah satunya pemagang susah mendapatkan tempat untuk magang.


"Calon pemagang kerap tidak mengetahui mana industri yang membuka kesempatan untuk magang. Sementara perusahaan pun tidak banyak yang mengumumkan atau mengiklankan kalau mereka mencari pemagang," kata Tari saat press conference virtual, Rabu (14/4/2021).


Kondisi ini diperparah dengan kapasitas industri yang tidak dapat menampung banyak pemagang. Padahal jumlah pemagang jumlahnya tidak hanya 4 atau 5 orang, malah bisa mencapai lebih dari 10 orang.


Masalah lainnya saat ini kebanyakan pemagang tidak mendapatkan pengalaman kerja yang sesuai keinginan dan kompetensinya. Sebab tempat magang tidak memberikan kesempatan bagi mereka menunjukkan potensi atau keterampilannya secara spesifik.


"Kadang-kadang saat masuk magang pekerjaannya malah disuruh fotokopi, mencatat minute of meeting, bikinin kopi dan bikin surat. Jadi mereka tidak pengalaman kerja yang sesuai kompetensi mereka," ujar Tari.


Berangkat dari masalah-masalah tadi, Bantu Kerja menggagas program #MagangVirtuaal yang diklaim punya sistem magang yang efektif. Di mana pemagang bisa mendapat tempat magang yang sesuai minat serta kompetensinya. Sehingga mereka dapat terjun langsung ke dunia kerja dan bisa mendapat penghargaan dari apa yang dilakukan, baik berupa uang maupun sertifikat.


Sistem ini juga membantu tiap mitra industri yang membutuhkan tenaga magang. Mereka bisa memposting proyek-proyek magang yang mereka punya, untuk kemudian di-bid oleh calon pemagang.


Semua proses tadi dilakukan sepenuhnya secara online di situs BantuKerja.com. Tapi tidak hanya itu yang membuat program #MagangVirtual menarik. Bantu kerja menawarkan pembekalan berbentuk modul-modul yang isinya bersifat komplementer terhadap apa yang sudah didapatkan di bangku sekolah.


"Kami membuat modul-modul tersebut berdasarkan tabulasi problem yang kerap ditemui dalam interaksi antara pemberi dan penerima magang. Lalu kami sesuaikan dengan kurikulum bersama guru-guru dari beberapa sekolah," jelas Tari.


"Modul ini akan berkembang terus sesuai kebutuhan zaman dan tren pasar," imbuhnya.

https://movieon28.com/movies/eastern-bandits/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar