Dalam beberapa hari belakangan, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami angin kencang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab angin kencang berhubungan dengan siklon tropis Seroja.
"Angin kencang hingga 35 km/jam umumnya dirasakan di Laut Jawa, Pulau Jawa hingga NTT masih berkaitan dengan siklon tropis Seroja di selatan Bali, dan bibit siklon 90S di selatan Jawa Barat meskipun berjarak 1.000 km. Yang paling terdampak umumnya daerah pesisir selatan Jawa hingga NTT, terutama pantai selatan Jawa Barat," kata Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto saat dihubungi, Rabu (7/4).
Dikatakan Siswanto, dampak kecepatan angin yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia akan berkurang, dan diprediksi mereda pada akhir pekan ini.
"Kecepatan angin umumnya akan mengalami peningkatan berlangsung Kamis - Jumat (8-9 April) terutama di pesisir selatan, dan mulai mereda pada akhir pekan seiring semakin menjauhnya pusat pusaran rendah siklon Seroja dan bibit siklon 90S ke perairan dekat Australia," jelasnya.
BMKG juga memberikan peringatan dini kepada masyarakat bahwa di Indonesia telah terjadi bibit siklon tropis. Dikutip dari bmkg.go.id, bibit siklon tropis 99S terpantau di Laut Sawu selatan NTT yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Selat Makassar hingga NTT bagian Utara dan di laut Timor. Kondisi ini membentuk Low Level Jet yang memanjang di Laut Flores, NTT, Laut Timor dan perairan Selatan NTT.
Bibit siklon tropis 90S juga terpantau di perairan barat daya Banten yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga Jawa Barat serta membentuk Low Level Jet yang memanjang dari Samudera Hindia Barat Sumatera hingga Selatan Banten.
Hal ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Bibit siklon 99S dan 90S juga meningkatkan kecepatan angin (>25 kts) dan ketinggian gelombang (>2,5 meter) di sepanjang Low Level Jet tersebut.
Dalam beberapa hari ke depan, 24 wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan yang dapat disertai angin kencang. Daftar lengkap wilayahnya dapat dilihat di website BMKG lewat tautan berikut ini.
https://maymovie98.com/movies/dreamkatcher/
Indosat Kebut Pemulihan Jaringan di NTT
Sejumlah Base Transceiver Station (BTS) Indosat Ooredoo terdampak banjir dan longsor yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemulihan jaringan pun dikebut agar segera bisa berfungsi normal.
"Indosat Ooredoo menyampaikan bahwa beberapa BTS kami di sekitar wilayah bencana di Nusa Tenggara Timur masih terkena imbas gangguan pasokan listrik," kata SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang kepada detikINET, Kamis (8/4/2021).
"Tim operasional terus melakukan usaha dengan intensif untuk mengembalikan layanan dan kami juga melakukan pemantauan melalui Indosat Ooredoo Network Operation Center (INOC) untuk memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik menggunakan layanan telekomunikasi Indosat Ooredoo," sambungnya.
Ditambahkan Steve, Indosat Ooredoo juga memberikan bantuan tanggap darurat melalui mobil klinik berupa obat2an dan sembako di 3 wilayah di Kupang, Adonara, dan Bima untuk meringankan beban korban bencana.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melaporkan, dampak banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melumpuhkan akses layanan telekomunikasi. Setidaknya, ada 102 site yang terdampak bencana ini.
Monitoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi dilakukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.
Bencana banjir di Kabupaten Malaka terjadi sejak hari Jumat (2/4) lalu. Sementara itu, banjir bandang dan longsor menimpa wilayah Kabupaten Bima pada hari Sabtu (3/4), tepatnya pada pukul 15.00 WITA.
Pada Minggu (4/4) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA.
Kejadian ini mengakibatkan aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site Base Transceiver Station (BTS) seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi.
Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin (5/4) pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT. Di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar