Senin, 26 April 2021

Sudah Dengar Suara Toa Tapi Tetap Kesiangan Bangun Sahur? Ini Penyebabnya

 Pada bulan Ramadhan umat muslim di dunia sedang melaksanakan ibadah puasa, tak terkecuali di Indonesia. Agar puasa berjalan lancar, sebaiknya tak melewatkan sahur.

Beberapa orang mungkin puasa tanpa sahur karena bangun kesiangan. Padahal, suara toa atau pengeras suara di masjid bahkan alarm sepintas terdengar meski dalam kondisi tidur.


Namun, saat mendengar suara tersebut, reaksi yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda. Ada yang mungkin dapat segera bangun dan melakukan aktivitas sahur, ada juga yang merasa lelah dan melanjutkan tidur, atau bahkan tidak sadar sama sekali sehingga tetap tertidur.


Dikutip dari Healthline, terdapat berbagai faktor yang membuat orang sulit bangun tidur, khususnya saat pagi hari seperti saat sahur, di antaranya adalah faktor gaya hidup, kondisi medis, dan obat-obatan. Berikut ini adalah penyebab umum orang sulit bangun tidur.


1. Kualitas tidur yang tidak baik

Kualitas tidur menjadi salah satu faktor penting seseorang dapat mengembalikan energi dan dapat bangun pagi. Tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan tubuh mengalami rasa lelah yang besar walaupun sudah dapat waktu tidur yang cukup.


2. Insomnia

Insomnia dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki jam tidur yang umum seperti orang kebanyakan. Depresi diketahui dapat membuat seseorang mengantuk berlebihan di siang hari dan insomnia. Insomnia dapat membuat seseorang sulit tidur di malam hari sehingga akan sulit bangun di pagi hari karena kurangnya waktu tidur.


Agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar, berikut ini adalah tips mendapatkan tidur yang cukup agar dapat bangun di pagi hari, dikutip dari Healthline.


Hindari melihat layar seperti laptop atau ponsel sebelum waktu tidur

Jangan mengonsumsi kafein dalam enam jam sebelum tidur

Hindari tidur siang dan menghabiskan waktu di tempat tidur pada siang hari.

https://maymovie98.com/movies/the-accountant/


India Cetak Rekor Harian Dunia 4 Hari Berturut-turut, RS Beri Sinyal 'SOS'


 India mencetak rekor harian dunia empat hari berturut-turut dengan menyumbang 349.691 kasus baru Corona pada Minggu (25/4/2021). Begitu juga dengan angka kematian yang melonjak, ada 2.767 warga India meninggal karena COVID-19 di 24 jam terakhir.

Negara berpenduduk 1,3 miliar itu melaporkan lebih dari satu juta kasus baru dalam tiga hari terakhir, membuat total kasus Corona dunia mencapai 16,9 juta kasus.


Nyawa pasien tak tertolong

Ibu kota New Delhi, menjadi daerah yang paling terdampak COVID-19 di India. Pasalnya, rumah sakit setempat sudah mengirimkan sinyal 'SOS' bahwa mereka tak lagi memiliki sisa bed untuk pasien COVID-19.


"Hampir setiap rumah sakit terancam. Jika oksigen habis, tidak ada kelonggaran bagi banyak pasien," kata Dr Sumit Ray dari Holy Family Hospital kepada BBC.


"Dalam beberapa menit, mereka akan mati. Anda dapat melihat pasien-pasien ini: mereka menggunakan ventilator, mereka membutuhkan oksigen aliran tinggi. Jika oksigen berhenti, kebanyakan dari mereka akan mati," lanjutnya.


Kata WHO soal Corona di India

Dalam konferensi pers mingguan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan Corona di India seharusnya menjadi pelajaran dunia. Ia mewanti-wanti banyak negara untuk tak lengah menghadapi COVID-19 saat kasus mulai menurun dan vaksinasi telah berjalan.


"Situasi di India adalah pengingat yang menyedihkan tentang apa yang bisa dilakukan virus ini, dan mengapa kita harus mengumpulkan setiap alat untuk melawannya dalam pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi," kata Tedros.


"Ini adalah skenario yang terjadi di seluruh dunia, dan akan terus terjadi kecuali kita memastikan akses yang adil ke peralatan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa," bebernya.

https://maymovie98.com/movies/late-summer-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar