Rabu, 28 April 2021

Zona Merah Naik Lagi! Ini Daftar 19 Wilayah Risiko Tinggi Corona di RI

 Juru Bicara Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan zona merah pekan ini cenderung memburuk. Setelah sebelumnya zona merah menurun, pekan ini wilayah risiko tinggi di Indonesia naik 3 kali lipat.

"Lagi-lagi terjadi penambahan zona merah dan oranye yang mana seharusnya selalu kita upayakan agar turun," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (27/4/2021).


Jika sebelumnya DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi provinsi 'langganan' zona merah, kini tak ada satupun di wilayah tersebut yang terdampak. Meski demikian, per Selasa, wilayah DKI dan Jabar masih menjadi provinsi yang mencatatkan kasus Corona tertinggi yakni 1.164 di Jabar dan 393 kasus di DKI.


Dalam data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, total kasus COVID-19 di Indonesia per Selasa sore, 27 April 2021 mencapai 1.651.794. Sebanyak 1.506.599 di antaranya sembuh dan 44.939 lainnya meninggal dunia.


Berikut data zona merah per 28 April 2021:

Sumatera Utara

- Deli Serang


Sumatera Selatan

- Ogan Komering Ulu Timur

- Kota Palembang


Sumatera Barat

- Solok

- Agam

- Solok Selatan


Riau

- Kota Pekanbaru

- Siak

- Rokan Hulu

- Bengkalis


Kep Bangka Belitung

- Bangka Barat


Kalimantan Tengah

- Kota Palangkaraya


Kalimantan Selatan

- Tanah Laut

- Tanah Bumbu


Jambi

- Kerinci

- Kota Jambi

- Kota Sungai Penuh


Bali

- Badung


Aceh

- Aceh Tamiang

https://nonton08.com/movies/ajiboy/


Jual Obat COVID-19 Abal-abal, Satu Keluarga Terancam Penjara Seumur Hidup


 Sebuah keluarga di Florida, Amerika Serikat, menjadi buronan setelah ketahuan menjual ribuan botol zat pemutih yang disebut sebagai 'obat' untuk menyembuhkan COVID-19.

Keluarga yang beranggotakan Mark Grenon beserta putranya yaitu Jonathan, Jordan, dan Joseph ini diduga telah menghasilkan lebih dari 1 juta dolar AS atau sekitar 14,5 miliar rupiah. Mereka menjual botol-botol tersebut dengan nama 'Miracle Mineral Solution," yang diklaim bisa menyembuhkan kanker, malaria, hingga infeksi virus Corona.


Dikutip dari Sky News, pejabat Florida pun langsung mengusut botol yang diklaim berisi obat tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa obat COVID-19 itu ternyata berisi klorin dioksida atau bahan pemutih yang biasanya digunakan di industri perawatan air.


Jika bahan pemutih tersebut dicerna, bisa menyebabkan efek yang fatal pada tubuh. Para pakar pun menegaskan bahwa bahan kimia tersebut tidak boleh digunakan untuk pengobatan apapun.


Berdasarkan dokumen pengadilan, klorin dioksida itu dijual dan dipasarkan oleh organisasi bernama Genesis II Church of Health and Healing.

Pihak otoritas Florida ternyata sebelumnya juga pernah melarang keluarga Mark Grenon tersebut menjual obat-obatan tersebut sejak April 2020 lalu. Namun, mereka malah mengabaikannya.


Saat dilakukan penggrebekan, pihak otoritas menemukan puluhan tong cairan kimia, 10 ribu pound atau sekitar 4.535 ribu kilogram sodium nitrat, dan ribuan botol yang telah siap dipakai.


Keluarga Grenon ini juga diketahui telah menjual sebanyak 28 ribu botol dengan pendapatan per bulan mencapai 123.000 dollar AS atau sekitar 1,7 miliar rupiah.


Dua putra Mark, yaitu Jordan dan Jonathan Grenon berhasil ditangkap dan dijadwalkan akan didakwa dan terancam dihukum penjara seumur hidup. Sementara Mark Grenon dan satu anaknya, Joseph, masih di Kolombia.

https://nonton08.com/movies/the-conman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar