Jumat, 26 Maret 2021

Vaksinasi Corona Belum Bisa 'Ngebut', Ini Alasan Menkes Budi

  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku pemerintah mengatur laju vaksinasi di tengah stok vaksin Corona yang terbatas. Ia menyebutkan, baru ada 25 persen stok vaksin di enam bulan pertama dari total yang ditargetkan.

"Jadi waktu kita mulai 13 Januari sampai akhir Februari kita hanya punya 3 juta vaksin. Bayangkan kalau kita suntik sehari satu juta, 3 hari habis, 40 hari berikutnya saya didemo karena nggak ada vaksin," bebernya dalam video yang diunggah akun Instagram @rs.ui, dikutip Jumat (25/3/2021).


"Jadi harus kita atur (laju vaksinasinya), naik perlahan-lahan 100 ribu per hari supaya pas," lanjut Budi, menjelaskan diaturnya laju vaksinasi Corona tahap pertama.


Sementara di Maret hingga April, Menkes menyebut vaksin Corona bertambah 15 juta dosis. Maka dari itu, ia meningkatkan target cakupan vaksinasi per hari menjadi 500 ribu.


"Bulan Maret sampai April, setiap bulan kita memiliki 15 juta vaksin, jadi bapak ibu bisa hitung kan, rata-rata setiap hari 500 ribu, rata-rata," tuturnya.


Lebih lanjut, Budi menyebut rata-rata cakupan vaksinasi baru bisa ditingkatkan di kisaran 800-900 ribu di bulan Mei hingga Juli saat stok vaksin terus bertambah. Diperkirakan Juli hingga Mei ada 25 juta dosis vaksin yang didapat pemerintah.


Target 1 juta vaksinasi per hari baru bisa digencarkan pasca 6 bulan awal vaksinasi. Menkes menyebut, 75 persen dosis vaksin dari total target yang baru bisa terpenuhi di enam bulan ke depan, setelah Juli.


Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar mendapatkan vaksin Corona saat pemerintah masih memprioritaskan sejumlah kelompok yang rentan.


"Nah yang 500 ribu rata-rata (cakupan vaksinasi per hari) mungkin kita capai minggu ini, jadi saya agak takut juga kalau bulan April naik terus nanti rata-ratanya bisa lewat, tapi memang kita atur lajunya Maret-April rata-rata 500 ribu karena vaksinnya memang cuma 15 juta," sebut Budi.


"Jadi dampaknya pertama kita mesti menyabarkan warga, karena hanya 25 persen dari vaksin yang akan tersedia di 6 bulan pertama, sisanya baru akan tersedia di 6 bulan berikutnya," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/late-for-dinner/


Satgas Ungkap 4 Pemicu Utama Kematian Pasien COVID-19 di RI, Ini Daftarnya


Angka kematian akibat virus Corona di Indonesia masih cukup tinggi. Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, per Kamis (25/3/2021), tercatat 40.081 pasien Corona yang meninggal di Indonesia.

Jumlah kematian pasien Corona di Indonesia bahkan menempati posisi ke-3 se Asia. Ada beberapa faktor pemicu kematian pasien Corona yang ditemukan Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19.


Satgas COVID-19 telah melakukan analisis kematian pasien COVID-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid serta jenis kelamin. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan di Indonesia, kematian akibat Corona lebih banyak dialami oleh laki-laki.


"Dari data yang kita analisis terlihat bahwa laki-laki rupanya lebih berisiko 1,4 kali untuk meninggal saat terinfeksi dibandingkan perempuan," tuturnya dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (25/3/2021).


Wiku tidak menjelaskan lebih lanjut terkait alasan laki-laki lebih berisiko meninggal akibat Corona. Selain itu dalam analisis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional PLOS One, ia juga memaparkan faktor komorbid yang menjadi pemicu kematian.

https://kamumovie28.com/movies/ball-red-daughter-in-law/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar