Insiden tersangkutnya kapal kontainer raksasa MV Ever Given di Terusan Suez diperkirakan tidak akan selesai dalam waktu dekat. Kepala tim yang bertugas membebaskan kapal itu memperkirakan dibutuhkan waktu 'berhari-hari hingga berminggu-minggu' untuk mengapungkan kembali kapal raksasa tersebut.
Seperti dilansir ABC News dan Reuters, Jumat (26/3/2021), MV Ever Given yang berbobot 224.000 ton ini terjebak di Terusan Suez sejak Selasa (23/3) pagi waktu setempat, usai kandas akibat 'badai pasir' dan cuaca buruk. Kapal dengan panjang 400 meter dan lebar 59 meter ini dalam posisi melintang di seluruh lebar kanal.
Upaya terus dilakukan, dengan melibatkan 8-9 kapal tunda atau tugboat yang salah satunya berbobot 160 ton, untuk menggerakkan kapal raksasa tersebut. Namun hasilnya tidak cukup signifikan sejauh ini.
"Kami tidak bisa mengecualikannya bahwa mungkin dibutuhkan waktu berminggu-minggu, tergantung pada situasinya," ucap Peter Berdowski selaku CEO perusahaan Belanda, Boskalis, yang disewa Mesir untuk membebaskan kapal raksasa itu.
Lebih lanjut, Berdowksi menyebut strategi yang kini dilakukan tampaknya kurang efektif. Dia menyamakan MV Ever Given yang terjebak ini dengan 'paus terdampar'.
"Ini, bisa dikatakan, seperti paus yang sangat berat di pantai. Kapal ini, dengan bobot yang dimilikinya sekarang, tidak bisa benar-benar ditarik agar bebas," sebutnya kepada program televisi Belanda, Nieuwuur.
Berdowski menuturkan bahwa saat ini, bagian haluan dan buritan kapal telah diangkat di kedua sisi kanal. Dia menambahkan bahwa strategi lainnya perlu dilakukan, salah satunya dengan memindahkan air dan minyak dari kapal untuk mengurangi bobotnya, dan mungkin, membongkar muatan kontainernya.
"Ini seperti paus besar terdampar di pantai. Ini beban yang sangat berat di atas pasir. Kita mungkin harus bekerja dengan kombinasi mengurangi beban dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, tugboat dan pengerukan pasir," tuturnya.
https://kamumovie28.com/movies/a-walk-to-remember/
Vaksin COVID-19 AstraZeneca Bentuk Hirup Sedang Disiapkan Peneliti
Peneliti dari Oxford University sedang menyiapkan vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama AstraZeneca dalam bentuk hirup. Vaksin ini rencananya akan diuji ke 30 relawan berusia 18-40 tahun.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (26/3/2021), para peneliti di Inggris sempat menjelaskan bahwa pemberian vaksin hirup diharap dapat menimbulkan respons imun lokal di saluran napas. Vaksin juga diharap lebih mudah diberikan pada orang-orang yang sulit menghadapi jarum suntik.
Kepala peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, memprediksi akan semakin banyak variasi vaksin COVID-19 di tahun 2022. Ini karena para pengembang terus melakukan inovasi untuk menghadapi situasi pandemi yang juga berkembang.
Kemungkinan nantinya akan ada juga vaksin yang diberi lewat oral atau koyok.
"Saya pikir di awal 2022 kita akan melihat berbagai jenis vaksin mutakhir," kata Soumya.
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 80 jenis kandidat vaksin COVID-19 di dunia yang masuk dalam tahap uji klinis. Pada akhir tahun 2021 diprediksi akan ada enam sampai delapan kandidat vaksin lagi yang siap dianalisa untuk mendapat izin penggunaan darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar