Rabu, 31 Maret 2021

Berkurang 50 Persen, Zona Merah Corona RI Tersisa di 5 Wilayah Ini

 Jumlah wilayah zona merah Corona di Indonesia berkurang 50 persen. Per dua pekan kemarin, ada 10 wilayah yang masuk zona merah Corona sementara jumlahnya kini tersisa lima wilayah.

Pulau Jawa tak lagi ada di wilayah risiko tinggi COVID-19. Namun, catatan kasus harian yang dilaporkan Satgas COVID-19 masih menunjukkan Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai penyumbang kasus Corona tertinggi di RI, per Selasa (30/3/2021).


Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan masyarakat tetap perlu waspada dan memperketat protokol kesehatan menanggapi tren penurunan, agar tak kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.


"Catatan zonasi nasional mencatatkan capaian yang baik, jumlah kabupaten/kota zona merah terus menurun 50 persen yaitu dari 10 menjadi 5 kabupaten/kota," beber Prof Wiku dalam siaran pers Sekretariat Presiden Rabu (31/3/2021).


Berikut daftar zona merah Corona di Indonesia per 28 Maret 2021.


Nusa Tenggara Timur

Kota Kupang

Kalimantan Tengah

Kota Palangkaraya

Bali

Kota Denpasar

Tabanan

Buleleng

Tak hanya zona merah Corona, penurunan juga terjadi di zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang. Dari pekan lalu tercatat sebanyak 313 wilayah zona oranye, kini tersisa 301 kabupaten/kota zona oranye COVID-19.


"Sehingga dapat disimpulkan bahwa fokus pengendalian COVID-19 pemerintah daerah kabupaten kota ialah mengubah status daerahnya dari zona orange ke zona kuning, maupun dari daerah dengan zona kuning menjadi zonasi hijau. Karena selama ini kita terus berfokus pada penekanan jumlah zona merah," jelas Wiku.

https://movieon28.com/movies/the-flowers-of-evil/


Bos WHO Sayangkan China Persulit Tim Penyidik Akses Data Asal Usul Corona


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan data terkait asal usul Corona telah dirahasiakan dari para penyelidik yang sebelumnya melakukan penelitian ke China pada bulan Januari dan Februari lalu.

Hal ini membuat beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa mendorong China untuk memberikan akses penuh terkait data tersebut pada WHO.


Salah satu tim penyelidik mengatakan bahwa China menolak untuk memberikan data mentah tentang kasus awal COVID-19 pada WHO. Ini tentunya berpotensi mempersulit upaya WHO dalam memahami bagaimana pandemi global tersebut dimulai.


"Dalam diskusi saya dan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah," ujar Tedros yang dikutip dari Reuters, Rabu (31/3/2021).


"Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagai data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," lanjutnya.


Dalam laporan akhir yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China sebelumnya, tim WHO mengatakan kebocoran laboratorium Wuhan 'sangat tidak mungkin' menjadi asal usul dari virus Corona. Mereka meyakini bahwa virus tersebut menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.


Namun, Tedros menegaskan hipotesis terkait kebocoran laboratorium itu masih perlu diselidiki lebih lanjut.


"Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," kata Tedros.

https://movieon28.com/movies/love-beast-flower-of-vice/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar