Selasa, 30 Maret 2021

3 Kesalahan yang Meningkatkan Risiko Terinfeksi Virus Corona Usai Divaksin

  Vaksinasi adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi virus Corona. Tapi masih ada risiko tertular virus Corona meski sudah mendapatkan vaksin.

Sejauh ini, vaksin Corona yang sudah tersedia terbukti mampu mengurangi keparahan dan menurunkan risiko kematian saat terinfeksi. Hanya saja vaksin Corona belum ada yang 100 persen mampu mencegah penularannya.


Para ahli percaya bahwa seseorang yang sudah divaksin COVID-19 bisa terinfeksi virus corona bila tidak berhati-hati dan menerapkan protokol dengan benar. Berikut ragam aktivitas yang meningkatkan risiko terinfeksi usai divaksinasi dikutip dari berbagai sumber.


Tidak pakai masker

Banyak yang beranggapan masker tidak lagi diperlukan usai suntik vaksin Corona. Padahal tak pakai masker justru menjadi salah satu kesalahan terbesar orang yang sudah vaksin COVID-19.


Semua orang yang sudah menerima vaksin tetap disarankan memakai masker sampai terbentuk kekebalan tingkat komunitas. CDC juga merekomendasikan orang yang sudah divaksin hanya bisa melepas masker ketika bersama orang yang sudah vaksin saja.


Abai prokes saat bepergian

Tidak sedikit yang menganggap risiko tertular virus Corona akan menjadi kecil setelah divaksin sehingga mereka abai terhadap peraturan yang dibuat untuk mencegah. Padahal ada beberapa tempat di mana risiko infeksi Corona sangat tinggi, misal di dalam pesawat dan mengunjungi daerah dengan kasus tinggi.


Masih sangat banyak orang yang belum menerima vaksin, sehingga orang yang sudah vaksin Covid-19 harus tetap melakukan tindakan pencegahan ketika berpergian. Ada risiko infeksi ulang atau penularan virus corona di antara orang yang belum vaksin Covid-19.


Terlebih lagi, munculnya mutasi baru virus corona yang diduga kebal terhadap vaksin Covid-19 yang telah tersedia.


Kumpul-kumpul

Meski CDC membolehkan kumpul-kumpul tanpa masker usai vaksinasi, perlu dicatat bahwa hal ini hanya berlaku jika ingin bertemu mereka yang sudah disuntik vaksin juga.


Orang yang sudah divaksin masih berisiko tertular virus Corona, terutama dari pasien asimpotomatik. Ini alasan lebih lanjut mengapa mereka yang sudah divaksin tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

https://tendabiru21.net/movies/orgasm-boarding-house/


Kenali Gangguan Pernapasan pada Anak dan Cara Mencegahnya


Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan nutrisi dan oksigen yang lebih banyak dibanding orang dewasa. Menurut WHO, anak-anak bernapas lebih cepat jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh volume paru-paru anak yang masih kecil sehingga frekuensi bernapas mereka lebih banyak.

Diketahui, anak-anak berumur 3 tahun bernapas 20 hingga 30 kali setiap menitnya sedangkan bayi yang baru lahir bernapas 30 hingga 40 kali per menit. Sementara itu, orang dewasa justru memiliki frekuensi bernapas yang lebih rendah yaitu 12 hingga 18 kali setiap menitnya.


Anak-anak dan bayi memiliki jumlah frekuensi pernapasan yang lebih banyak daripada orang dewasa, namun imunitas tubuh mereka masih rendah. Hal ini membuat bayi dan anak-anak lebih rentan untuk terkena masalah pernapasan.


Tak hanya itu, ada berbagai faktor penyebab masalah pernapasan pada bayi dan anak-anak seperti infeksi virus, bakteri, dan kualitas udara sekitar yang bisa membuat bayi serta anak-anak terkena penyakit pernapasan. Berikut beberapa contoh penyakit pernapasan yang rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.


Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada saluran udara menengah dan besar di paru-paru yang biasanya rentan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Penyebab bronkitis adalah virus syncytial (RSV). Diketahui, penyakit ini biasanya berselang singkat dengan gejala yang paling umum dialami oleh anak-anak seperti batuk berdahak. Tak hanya itu, terdapat juga gejala lainnya berupa sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, nyeri di dada, dan sesak napas.

https://tendabiru21.net/movies/space-babes-from-outer-space/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar