Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis hasil temuan mengenai asal-usul virus Corona hasil investigasi di China pada 16-24 Februari 2021. Namun ada beberapa hal yang belum terungkap dalam dokumen tersebut yang membuat beberapa negara mempertanyakan laporannya, salah satunya Amerika Serikat.
"China tampaknya membantu WHO menuliskan laporan tersebut," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, sembari menunjukkan kritiknya tentang metodologi dan proses di balik laporan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, mengatakan hal yang disampaikan AS tidak berdasar dan fitnah belaka. Zhao menegaskan sejak awal pihaknya yang melaporkan epidemi ke WHO dan merilis urutan informasi penting seperti urutan genom dan rencana diagnosis juga pengobatan.
"Sejak itu, China terus memberi informasi kepada AS dan kedua belah pihak telah memelihara komunikasi yang erat, yang disadari AS," katanya dikutip dari Global Times.
"Tolong tanyakan kepada para ahli bagian mana dari laporan yang dibantu oleh pemerintah China untuk mereka tulis. Apakah fasilitasi China pada penelitian juga merupakan manipulasi di balik layar?" lanjutnya.
Selama hampir seminggu, para ahli China dari tim gabungan WHO-China telah mengungkapkan pembaruan tentang laporan lengkap studi lapangan yang sangat diantisipasi sekitar sebulan yang lalu di Wuhan.
Pakar China menerima laporan versi bahasa Inggris dari pakar WHO pada 17 Maret, berjumlah sekitar 300 halaman, tanpa versi China, kata Zhao.
"Menelusuri asal-usul virus bukanlah tugas yang sederhana dan membutuhkan upaya bersama jangka panjang oleh para ilmuwan," ungkap ilmuwan China.
https://tendabiru21.net/movies/kaguya-sama-love-is-war/
Siap Masuk Sekolah Lagi? Nadiem Targetkan Vaksinasi Guru Selesai Juni 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut vaksinasi guru ditargetkan selesai di akhir Juni 2021. Hal ini mengingat perencanaan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Untuk memastikan bahwa di bulan Juli semua guru-guru kita dan tenaga kependidikan kita sudah divaksin," bebernya dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).
"Kami mendorong semua pemerintah daerah (Pemda) yang sedang melakukan vaksinasi untuk memprioritaskan tenaga pendidik," bebernya.
Adapun detail jadwal vaksinasi guru dan tenaga pendidikan yang dijabarkan Nadiem adalah sebagai berikut.
PAUD/SD/MI, SLB sederajat pesantren dan pendidikan keagamaan
- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu kedua Mei 2021.
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sederajat
- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu keempat Mei 2021.
Pendidikan tinggi
- Paling lambat selesai dilaksanakan pada akhir minggu kedua Juni 2021.
Sementara kejelasan vaksinasi guru dosis kedua akan disesuaikan dengan jenis vaksin Corona yang ada. Sementara vaksin Corona Sinovac berada di rentang waktu 28 hari, dan vaksin AstraZeneca 9 sampai 12 minggu.
"Tentunya vaksinasi dosis kedua itu tergantung dari vaksinnya yang diambil yang mana, karena beberapa vaksin punya beda-beda jangka waktunya rentang waktunya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar