Perjuangan panjang melawan Tuberkulosis (TBC atau TB) telah dilalui dokter yang juga influencer Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta. Masih dengan gaya ngegasnya, dr Tirta membagikan kisahnya kepada wartawan.
Pengalaman mengidap TBC dirasakan dr Tirta ketika masih duduk di Sekolah Dasar. Rasa sakit, pengobatan, hingga cemooh dari lingkungan sekitar dihadapinya. Ini rangkumannya.
1. Di-bully karena efek obat
Sebagaimana pengidap TBC pada umumnya, dr Tirta juga mengalami pengobatan jangka panjang yang tidak boleh terputus. Sempat ada 'protes' muncul dalam dirinya atas kondisi tersebut.
"Saya dulu sampai pernah menyalahkan Tuhan. Kenapa saya doang yang kena? Apa karena saya miskin?" ujar dr Tirta dalam talkshow peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Kamis (25/3/2021).
Untuk sembuh, dr Tirta konsisten mengonsumsi beragam obat. Efek sampingnya, giginya menguning. Rundungan dari teman-teman sepermainan ia hadapi terus-menerus.
Belum lagi, tak sedikit orang di sekitarnya takut tertular. Bagi dr Tirta kala itu, dijauhi teman-teman bukan lagi hal baru.
2. Jadi biasa pakai masker
Di balik pengalaman tersebut, dr Tirta ternyata bisa memetik hikmah yang bisa diterapkannya di masa pandemi saat ini. Gara-gara pernah kena TBC ia jadi terbiasa pakai masker.
Ia menceritakan, menggunakan masker setiap hari untuk mencegah penularan virus adalah hal sepele. Ia sanggup melakukannya sejak kecil. Khas dengan gaya ngegasnya ia menyebut, orang-orang di masa sekarang pun harusnya bisa taat menggunakan masker.
"Orang-orang sekarang cupu," katanya, mengomentari sebagian orang yang malas pakai masker.
3. Imunitas tidak pernah pulih
Hal baik yang juga didapat dr Tirta dari pengalaman pahitnya adalah tentang kesabaran. Bahkan ia menyebut, pengalaman itulah yang membawanya menempuh kuliah kedokteran, hingga menjadi aktivis penanganan pandemi saat ini.
"TB ini membuat kita spesial. Kenapa? Kita memiliki antibodi kalau sudah sembuh. Kita diajari bagaimana minum obat terus-terusan. Gara-gara TB, kita ngerti prevent (mencegah) itu yang utama," imbuhnya.
Setelah menjalani pengobatan selama 1,5 tahun, dr Tirta dinyatakan sembuh dari TBC. Namun ia menjelaskan, hingga kini imunitasnya tak pernah kembali pulih seratus persen. Walhasil, beragam penyakit (ISPA) pernah dialaminya.
Namun ajaibnya, hingga kini dr Tirta masih sanggup mondar-mandir belusukan dan turun tangan dalam penanganan pandemi COVID-19. Menurutnya, pola makan, aktivitas fisik, tidur cukup, dan upaya melindungi sesama menjadi kunci dari imunitasnya.
https://kamumovie28.com/movies/walk-the-walk-2/
Hobi Makan Daging Mentah, Perut Pria Ini Digerogoti Cacing Pita 18 Meter
Tim dokter di Thailand dibuat terkejut dengan temuan 18 meter cacing pita di dalam tubuh seorang pria lansia. Hobi makan daging mentah diduga jadi penyebabnya.
Awalnya, pria berusia 67 tahun ini mengeluh sakit perut tak tertahankan dan perut kembung ekstrem yang tdak kunjung membaik dan akhirnya mengunjungi rumah sakit di di provinsi Nong Khai, Thailand.
Pria ini tidak merasa ada yang salah sampai sampel tinja dikirim ke laboratorium Pusat Penelitian Penyakit Parasitik. Tes laboratorium mendeteksi 28 sampel telur dalam sampel tersebut sehingga pasien diberi obat cacing untuk dikonsumsi sebelum tidur.
Tepat pada pagi hari, cacing parasit mulai keluar dari duburnya. Parasit yang dikenal dengan nama ilmiah Taenia saginata ini disebut juga cacing pita daging sapi.
Kepala Pusat Penelitian Penyakit Parasit di Nakhon Ratchasima tempat sampel tinja pria itu diuji, Schawanya Rattanapitoon, mengatakan cacing pita ini biasanya ditularkan ke manusia saat mereka makan daging mentah yang mengandung telur cacing pita.
"Kami menyarankan agar keluarga pasien juga menjalani tes kesehatan untuk mengetahui apakah mereka terkena parasit karena mereka juga berisiko... Kami peringatkan mereka untuk tidak terus mengkonsumsi daging mentah karena itu adalah salah satu penyebab utama parasit di dalam tubuh," kata Schawanya dikutip dari Daily Mail.
Schwanya mengatakan cacing pita sepanjang 18 meter itu adalah rekor terpanjang yang tercatat di Thailand dalam 50 tahun terakhir.
"Parasit ini dapat hidup pada manusia selama lebih dari 30 tahun... Namun, saat ini, mereka tidak bisa bertahan lama karena obat yang lebih baik sudah tersedia. Tapi cacing pita pria ini sangat panjang," ungkapnya.
Saat ini pasien diberi obat dan diperingatkan untuk mengubah kebiasaan makannya.
Orang yang terinfeksi cacing pita kemungkinan tidak mengetahui kondisinya karena gejaanya biasanya ringan bahkan tak ada sama sekali. Namun infeksi ini bisa menyebabkan kejang sehingga butuh pertolongan medis.
https://kamumovie28.com/movies/lovers-bosomy-friend/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar