Dokter yang juga influencer Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta memilih tak ambil pusing soal isu tripsin babi dalam pembuatan vaksin AstraZeneca. Selama ada izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), boleh-tidaknya penggunaan AstraZeneca tak perlu dipusingkan.
"Ketua MUI Jatim sudah disuntik (AstraZeneca) kemarin, case closed" ujar dr Tirta saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Sebelumnya, Ketua MUI Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah mendapat suntikan vaksin Corona AstraZeneca, Senin (22/3/2021). Pemberian vaksin tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pendopo Delta Sidoarjo.
Menurut dr Tirta, hal tersebut menggambarkan urgensi kebutuhan vaksin Corona di Indonesia. Dalam kondisi darurat, boleh-tidaknya vaksin AstraZeneca karena isu kandungan tripsin babi sebagai katalisator tak perlu dipusingkan.
Ia menegaskan dalam kondisi darurat, penggunaan vaksin AstraZeneca kini berkaidah mubah demi perlindungan pada masyarakat Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
"Ketua MUI saja sudah divaksin. Nggak usah dipermasalahkan. Apa pun demi rakyat, lakuin saja" imbuhnya 'ngegas'.
Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni'am pada Rabu (24/3/2021) menegaskan, vaksin AstraZeneca tidak boleh digunakan dalam kondisi normal, dengan syarat pemerintah sudah memiliki alternatif jenis vaksin dalam jumlah mencukupi.
Namun jika jumlah vaksin halal belum mencukupi, vaksin AstraZeneca boleh digunakan lantaran Indonesia dalam kondisi darurat butuh vaksin.
Dalam kesempatan lainnya, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan, enzim tripsin babi memang digunakan dalam proses engineering GMP (Good Manufacturing Practice) AstraZeneca.
Namun dalam vaksin yang disuntikkan ke masyarakat dan diproduksi skala besar, enzim yang digunakan bukan lagi tripsin babi, melainkan rekombinan dari fusarium sejenis jamur.
"Nah setelah produk ini berhasil, maka selanjutkan akan dibiakkan di sel dan dalam proses pemijahan sel tidak lagi menggunakan tripsin babi, tapi tripsin rekombinan" terangnya pada detikcom.
https://kamumovie28.com/movies/the-day-after-tomorrow/
Jajanan Micin Bukan Pemicu Kista Ovarium, Lalu Apa Dong Penyebabnya?
Kista ovarium adalah tumbuhnya sebuah benjolan berupa kantung berisi cairan di ovarium. Secara umum, wanita bisa terkena penyakit ini. Kista ovarium ada yang bisa sembuh dengan sendirinya tapi ada juga yang memerlukan bantuan medis untuk menghilangkannya.
Spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG mengatakan ada banyak jenis kista, tergantung dari kondisi yang dialami wanita. Memang ada kista yang disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, tetapi kebanyakan makan micin bukan jadi satu-satunya penyebab.
"Ada kista ovarium yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, misalnya jarang makan sayur, mikronutriennya kurang. Nah tapi kalau MSG (monosodium glutamate) sendiri belum ada sih yang mengatakan kalau kista ovarium terjadi karena terlalu banyak makan MSG," kata dr Dinda kepada detikcom.
Kista jenis endometriosis memang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Tapi ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan hal ini yakni genetik atau garis keturunan.
Apabila ibu atau nenek punya riwayat kista, bisa jadi garis keturunan selanjutnya juga akan mengalami kondisi yang sama. Meski demikian keturunan hanya salah satu faktor, bukan penyebab kista yang utama.
"Kalau endometriosis, kista yang terjadi akibat gaya hidup, itu juga dipengaruhi faktor genetik. Intinya kita lebih baik untuk mencegah, mending hidup sehat aja," papar dr Dinda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar