Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengusulkan agar pemerintah melibatkan eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai salah satu influencer vaksinasi COVID-19.
Terlebih di tengah isu tripsin babi yang disebut-sebut ada dalam vaksin AstraZeneca, sehingga fatwa Majelis Ulama Indonesia membolehkan vaksinasi tersebut meskipun non-halal, dengan alasan kedaruratan.
"Saya mengusulkan Habib Rizieq Shihab pun kalau perlu jadi influencer vaksinasi, karena ini supaya orang tidak melihat ini isu politik, tapi ini isu bersama," ujar Burhanuddin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia yang berlangsung secara daring, dikutip dari CNN Indonesia.
Menanggapi hal ini, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengklarifikasi, bahwa tripsin yang digunakan tidak menjadi kandungan langsung dalam vaksin Corona AstraZeneca. Apa penjelasannya?
"Pada prinsipnya masyarakat perlu mengetahui bahwa tripsin yang digunakan ini sebagai katalisator dalam pengembangan vaksin, dan tidak menjadi kandungan secara langsung di dalam produk vaksin," bebernya.
Terkait hal ini, Wiku menekankan pemerintah juga sudah melakukan sosialisasi terus menerus, melibatkan seluruh sektor dalam program vaksinasi COVID-19. Vaksin AstraZeneca juga disebut Wiku sudah diterima di Sidoarjo dengan melibatkan tokoh-tokoh setempat termasuk tokoh agama.
"Pemerintah terus melakukan sosialisasi terhadap seluruh elemen masyarakat dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk sama-sama menyukseskan program vaksinasi nasional," jelas Wiku tanpa menegaskan apakah akan melibatkan Habib Rizieq sebagai influencer vaksinasi.
"Program vaksinasi tahap kedua sudah berjalan cukup baik termasuk penggunaan vaksin AstraZeneca yang dilakukan di Sidoarjo Jawa Timur kepada pekerja publik, tokoh agama, dan atlet pada hari Senin 22 Maret 2021," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/inem-pelayan-sexy-new/
Ciri Virus Corona Tanpa Gejala, Kadang Cuma Nggak Disadari Saja
Banyak yang penasaran ciri virus Corona tanpa gejala, maksudnya bagaimana ya? Disebut tanpa gejala itu kan karena memang tidak ada ciri spesifik yang bisa dikenali.
Dikutip dari Daily Star, ilmuwan Dr Dominic Piment mengatakan sebanyak 80 persen pasien COVID-19 memiliki gejala yang ringan atau tidak memiliki gejala apapun.
"Ketika gejala benar-benar terjadi, demam dan batuk masing-masing muncul pada sekitar 50-60 persen pasien," jelas Dr Dominic.
Namun terkadang, gejala yang muncul dirasa terlalu umum sehingga tidak terpikir bahwa itu adalah ciri infeksi virus Corona. Mungkin ini yang dimaksud ciri virus Corona tanpa gejala.
Nah, gejala-gejala ringan yang kerap tidak disadari berhubungan dengan virus Corona di antaranya sebagai berikut:
1. Sakit tenggorokan
Umumnya, sakit tenggorokan bisa disebabkan karena kelelahan atau flu biasa. Tetapi, suara yang parau karena sakit tenggorokan ini juga bisa menjadi tanda seseorang terinfeksi COVID-19.
Hal ini karena lebih dari 52,2 persen pasien ternyata mengalami kondisi ini sebagai tanda atau gejala awal dari COVID-19.
2. Sakit kepala
Sakit kepala yang sering dialami banyak orang juga bisa menjadi gejala COVID-19 dan sering tidak disadari. Ini karena banyak orang yang tidak memperhatikan adanya perbedaan antara sakit kepala biasa dengan sakit kepala karena Corona.
Meski begitu, ternyata ada 70 persen pasien COVID-19 yang mengaku mengalami sakit kepala.
3. Masalah gastroenteritis
Jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 tidak mengalami demam atau batuk, bukan berarti termasuk ciri virus Corona tanpa gejala. Bisa saja gejala yang muncul berbeda, seperti mengalami diare dan muntah.
Meskipun hanya dialami sebanyak 4 persen pasien, seseorang yang mengalami kondisi ini disertai dengan batuk, sesak napas, dan suhu tubuh tinggi dianjurkan untuk menjalani tes COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar