Pemerintah telah mendistribusikan 1,1 juta vaksin AstraZeneca bantuan dari COVAX Facility ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Dari pendistribusian tersebut, Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda) KIPI Sulawesi Utara melaporkan adanya penerbitan penghentian sementara vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara. Adapun otoritas setempat ini dikeluarkan karena beberapa warga melaporkan KIPI usai mendapat vaksinasi AstraZeneca
"Kami sudah menerima Komda KIPI Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam, dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin, setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan," ujar Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari dalam keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).
Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (30/3).
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dalam memilih jenis vaksin dalam program vaksinasi nasional, pemerintah juga mendengarkan saran dari para ahli, termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health (WHO).
https://movieon28.com/movies/the-snow-queen-2-refreeze/
"Hal itu dilakukan karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat indonesia," ungkapnya.
Di sisi lain, Medical Specialist WHO Indonesia Dr. Vinod Bura menjelaskan vaksin AstraZeneca yang diterima di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Vaksin memainkan peran penting dan jadi alat berguna untuk melawan pandemi. Jutaan vaksin sudah diamankan dan diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia. Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya," katanya.
Oleh karena itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro menyampaikan vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun lanjut usia (lansia).
"Vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun dan juga untuk lansia, vaksin ini sangat baik untuk lansia, sangat aman, dan dapat menghasilkan imunogenisitas yang sangat tinggi," paparnya.
Terkait hal ini, Communication for Development UNICEF Indonesia, Rizky Ika Safitri pun menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang dinaungi COVAX merupakan upaya untuk menangani pandemi COVID-19.
COVAX Facility bertujuan memberikan akses pada vaksin COVID-19 secara adil dan merata bagi semua negara anggota. Setiap negara anggota COVAX akan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif sebanyak 20 persen.
"Fasilitas COVAX yang dinaungi WHO, aliansi vaksin (GAVI), dan koalisi inovasi kesiapsiagaan pandemi (CEPI) adalah bentuk solidaritas global untuk penanganan pandemi COVID-19," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar