Tiket masuk ke TWA Kawah Ijen di Jatim akan beralih via online. Traveler yang mau pesan tiketnya, bisa lewat aplikasi yang tersedia di smartphone.
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Jawa Timur telah meluncurkan aplikasi tiket online untuk masuk ke kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Nantinya, aplikasi gawai pemesanan tiket online mendaki puncak Ijen itu akan resmi berlaku efektif April 2019. Seperti apa tiket online tersebut?
Bagi wisatawan yang hendak melakukan booking tiket pendakian ke Kawah Ijen via online dapat mengunduh aplikasi melalui Google Play Store pada smartphone dengan keyword Ijen Blue Fire.
"Sosialisasi sejak Desember diharapkan cukup waktu untuk mengetahui dan menyesuaikan bagi agen travel, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan," ujar Kepala BKSDA Wilayah V Jawa Timur Sumpenah kepada detikTravel, Minggu (6/1/2019).
Aplikasi tersebut tentunya sangat bermanfaat karena wisatawan bisa booking tiket kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke lokasi. Persyaratan pembelian tiket online pun sangat mudah. Wisatawan nusantara cukup menyiapkan KTP, sedangkan bagi wisatawan mancanegara dengan menggunakan paspor.
Dalam aplikasi tersebut user bisa memesan sebanyak 10 tiket dengan memasukkan data sesuai persyaratan, sedangkan jika melebihi dari 10 booking dapat dilakukan esok harinya.
Untuk wisatawan nusantara dikenakan tiket sebesar Rp 5 ribu dan Rp 7,5 ribu pada weekend. Sedangkan bagi wisatawan mancanegara dikenakan sebesar Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu pada akhir pekan. Tiket parkir sendiri sebesar Rp 5 ribu untuk roda 2 dan Rp 10 ribu roda 4. Tiket box juga disediakan bagi wisatawan yang belum mengetahui peraturan terbaru.
Pembangunan aplikasi pemesanan online tiket mendaki Ijen juga sebagai upaya membatasi jumlah pengunjung. Sebab, Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dikelilingi Cagar Alam Pegunungan Ijen yang sensitif terhadap banyaknya wisatawan.
Sumpenah mengatakan mengenai berapa jumlah maksimal wisatawan yang boleh mendaki puncak Ijen per hari masih dalam pembahasan BKSDA. Belum ada perkiraan kapan pembahasan dan kajian akan selesai dan memutuskan mengenai angka pembatasan jumlah wisatawan per hari yang boleh naik Ijen.
"Kita membatasi kuota, dan (menu pesan tiket di aplikasi gawai) akan menutup sendiri kalau kita anggap sudah penuh," kata Dia.
Sementara aplikasi dalam masa uji coba, belum ada jumlah pembatasan yang diberlakukan. Selama ini kunjungan ke TWA Ijen dari bilangan ratusan per hari di weekday dan selalu lebih dari 1.000 saat weekend.
Tidak hanya di TWA Ijen, aplikasi juga memiliki menu untuk membeli tiket berwisata ke TWA lain yang dikelola BBKSDA Jatim, seperti TWA Tretes, SM Dataran Tinggi Yang dan TWA Gunung Baung. Dalam aplikasi berlogo rusa dengan tanduk bercabang itu juga akan berisi konten-konten informasi terbaru terkait TWA-TWA yang dikelola BBKSDA Jatim.
Menpar Dukung Langkah Pemberlakuan Tiket Online di TWA Kawah Ijen
Tiket masuk online ke kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen rencananya akan diberlakukan tahun ini. Menpar pun mengapresiasi langkah go digital ini.
Konsep Go Digital terus dikembangkan di sektor pariwisata. Salah satunya adalah tiket online yang akan diberlakukan pada bulan April mendatang di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tak ragu memberikan dua jempol untuk langkah tersebut. Menpar memang getol menularkan Konsep Go Digital Be The Best.
Menpar Arief Yahya pun mengatakan langkah BKSDA Wilayah V Jawa Timur harus dicontoh daerah lain. Semua harus mengubah haluan, yakni bertransformasi menuju digital. Ini dikarenakan customer terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle.
"Jangan menunggu ditinggalkan customers! Jemput perubahan dengan go digital jika ingin winning the future customers," kata Menpar Arief Yahya dalam rilis yang diterima detikTravel, Minggu (6/1/2019).
Menurut Menteri Arief Yahya, kondisi pasar sudah berubah. Hampir 63% transaksi jasa travel dilakukan secara online, sehingga bila travel biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital, atau tetap konvensional, maka nasibnya akan seperti warung telekomunikasi (Wartel)
"Langkah yang diambil Banyuwangi ini sudah tepat. Daerah juga harus mulai go digital untuk memenangi persaingan. Kerjasama ini akan semakin melambungkan pariwisata Banyuwangi," pungkas Menpar Arief Yahya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jatim wilayah V (Banyuwangi) Sumpenah mengatakan, seluruh aspek terus didorong menuju era digital. Ini terobosan BKSDA Jatim mewujudkan hal tersebut. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi berbasis telepon pintar untuk memesan tiket online masuk kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen.
Namun sampai saat ini, kata Sumpena, aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba. Tepatnya dimulai awal Desember 2018 hingga Maret 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar