Sungai yang tampak seperti asli lengkap dengan jembatan tempo dulu dan air yang sangat jernih serta ikan yang sangat banyak dan besar, juga suasana yang sangat tenang akan berhasil membuat kamu merasa bahwa kamu benar berada di masa Edo.
Selain itu di sana saya dapat menikmati pertunjukan secara gratis. Saya dihadapkan pada dua pilihan antara Water Magic Show‚ atau Comedy yang tentunya berakhir dengan saya memilih pertunjukan air dikarenakan kekhawatiran keterbatasan bahasa saat nonton acara Comedy.
Kalau teman-teman mempunyai anak di bawah usia 13 tahun, mereka juga dapat merasakan dan diajarkan bagaimana menjadi seorang Ninja atau Samurai.
Saat saya berkeliling, kebetulan waktu belajar mereka sudah selesai dan mereka berkeliling secara kelompok kemudian menampilkan apa yang mereka pelajari di depan pengunjung dan orang tua mereka. Ini asli seru banget dan ingin rasanya pakai Pintu Kemana Saja Doraemon untuk sebentar pulang ke Indonesia dan jemput keponakanku untuk ikutan menjadi Ninja.
Satu yang membuat saya sedikit takut adalah ketika saya dan suami berkeliling dan tanpa sadar masuk ke satu bagian yang ternyata adalah penjara di masa Edo. Suasana yang sepi ditambah lagi hari mulai gelap semakin membuat saya sedikit merinding. Jalan terus bukannya kami keluar dari bagian itu malah kami masuk ke bagian eksekusinya.
Di sana benar ditampilkan replika bagaimana orang-orang pada masa itu dieksekusi dan cara-cara apa saja yang dipakai. Melihatnya saja saya sudah merinding ini malah ditambah dengan suara-suara yang ah sudahlah tak usah saya teruskan, nulis ini saja masih merinding membayangkannya.
Sebagai bayangan aja nih ya, jam 4 sore di sana itu sudah gelap banget dan karena ini settingan jaman dulu jadi minim lampu pake banget. Satu rumah itu mungkin hanya ada 2 lampu jaman dulu gitu yang kuning oh yang itu lho lampu kita dulu dirumah yang masih pake minyak tanah. Jadi ya bayangin sendiri aja ya gimana.
Akhirnya tibalah waktunya Edo Wonderland untuk tutup. Kami pengunjung tidak diburu-buru untuk keluar tetapi semua pengunjung sadar bahwa itu waktunya untuk keluar. Senang deh kalau ketemu dengan pengunjung tempat wisata yang sadar aturan. Ayo kita juga harus jadi turis yang pintar ya.
Ketika sampai di pintu keluar yang juga adalah pintu masuk Edo Wonderland saya kaget sekali melihat beberapa pekerja yang mewakili semua jenis kostum sudah berdiri berbaris di dua arah, kiri dan kanan, menghadap pengunjung, dan ketika saya berjalan melewati mereka dengan semangatnya mereka memberi salam dan kemudian menunduk. Bukan hanya kepada satu orang saja tetapi kepada semua pengunjung! Saya tercengang ketika melihat prosesi penutupan simbolis pintu itu oleh salah satu dari mereka itu keren sekali!
Itu salah satu keuntungan buat yang datang sore seperti saya ini! Setelah melihat prosesi yang keren itu saya dan suami kemudian antri menunggu bus yang akan membawa kami ke stasiun Kinugawa-Onsen. Ini juga satu hal yang keren banget menurut saya, budaya antri! Kalau menurut saya budaya antri di Jepang ini tidak ada saingannya. Mudah-mudahan kita di Indonesia ini bisa mulai budaya antri ini ya.. Yuk ah di mulai dari kita-kita ini yang sudah pernah merasakan keuntungan antri di negara lain.
Sekian dulu cerita jalan-jalan di Edo Wonderland ya, karena itu keren banget dan saya jadi dapat pengetahuan lebih tentang Jepang, boleh kali ya aku bermimpi kalau nanti Indonesia juga punya tempat satu komplek yang begini jadi bisa sedikit membantu belajar sejarah Indonesia. Sampai ketemu lagi teman-teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar