Di Taman Wisata Alam Seblat (TWA Seblat), Bengkulu traveler bisa bertemu dengan gajah-gajah Sumatra yang lucu, bahkan ikut memandikannya.
Kali ini saya akan membagikan pengalaman perjalanan saya di Bumi Rafflesia. Wisata yang saya kunjungi kali ini adalah Taman Wisata Alam Seblat (TWA Seblat). TWA Seblat memiliki luas kurang lebih 6.000 hektar dan dihuni berbagai Satwa dan Fauna.
Untuk sampai ke TWA Seblat, saya melakukan perjalanan mengunakan sepeda motor. Waktu yang ditempuh kurang lebih 4-5 jam dari Kota Bengkulu dan dilanjutkan menyeberangi sungai Seblat mengunakan perahu untuk sampai ke TWA Seblat.
Tujuan saya ke TWA Seblat adalah untuk melihat dan lebih mengenal gajah Sumatra yang ada di TWA Seblat, untuk memasuki TWA Seblat kita harus memberi tahu kepada pihak TWA Seblat terlebih dahulu karena TWA Seblat bukan tempat wisata umum.
Gajah Sumatra
TWA Seblat memiliki 12 gajah Sumatra 4 jantan 8 betina dan setiap gajah memilki pawang masing-masing. Setiap gajah memiliki nama:
1. Dino
2. Robi
3. Ucok
4. Bona
5. Devi
6. Desi
7. Darmi
8. Mega
9. Darmi
10. Darma
11. Nelson
12. Anggraini
Bona adalah primadona dan paling muda di TWA Seblat, karena Bona memiliki cerita yang sedih, dia tertinggal rombonganya di tengah hutan saat dia masih kecil dan di temukan pihak TWA Seblat saat sedang patroli di hutan.
Di TWA Seblat kita bisa ikut memberi makan gajah dan memandikan gajah di sungai, waktu memandikan gajah ada di pagi hari dan sore hari. Kita juga bisa menginap di TWA Seblat, apabilah tidak membawa tenda kita bisa menyewa kamar yang tersedia di resort TWA Seblat.
Gajah sama seperti manusia tidak menyukai cahaya sinar ultraviolet yang menyebkan kulit gajah bisa terbakar. Biasanya gajah menyemburkan air dan meluluri kulitnya dengan lumpur mengunakan belalainya.
Memandikan gajah
Setelah memandikan gajah kami langsung mengantarkan dia ke tempat makanannya. Dilarang mendekati gajah tanpa pawang dan menaiki gajah menggunakan pelana ataupun alat lainnya
Saat ke TWA Seblat pastikan kalian menggunakan kartu Telkomsel karena hanya Telkomsel yang memiliki jaringan di TWA Seblat.
Untuk biaya masuk TWA Seblat Rp 6.000, Ikut memandikan gajah Rp 50.000, Uang kebersihan Rp 30.000, Uang perahu PP Rp 10.000.
Jika hanya ingin berfoto bersama gajah bisa menunggu gajah menjemput pakan tambahan di bekas kaki jembatan pada sore hari.
Pandemi Corona Bikin Pesawat Berebut Ruang Parkir
Pandemi Corona bikin dunia penerbangan amat nelangsa. Setelah penangguhan, kini pesawat-pesawatnya berebut tempat lahan parkir di bandara.
Diberitakan CNN, Selasa (24/3/2020) bandara-bandara dunia belum siap menghadapi pandemi virus Corona. Begitu banyak pesawat yang di-grounded dan melebihi kapasitas apron.
Sebelum virus Corona menggila, biasanya ada sebanyak 20.000 pesawat berputar-putar di langit bumi. Belum ada pengaturan grounded secara besar-besaran.
Parkir di bandara tergolong mahal. Bandara utama Eropa mematok biaya USD 285 per jam, mungkin aturan terbaru akan lebih meringankan maskapai.
Awal bulan ini, negara-negara terjangkit virus Corona mulai menutup diri. Imbasnya adalah deru pesawat menjadi hening, karena maskapai secara berantai mengurangi frekuensi penerbangan secara besar-besaran.
Delta Air Lines telah mengurangi kapasitas sebesar 70%, memarkir setidaknya setengah dari armadanya atau lebih dari 600 pesawat. Corona bikin perusahaan mempercepat pensiunnya pesawat tua, seperti MD-88/90 dan Boeing 767.
Di Australia, Qantas telah mengandangkan 150 pesawat, campuran A380, B747, dan B787-9. Perusahaan itu juga sedang berdiskusi dengan pemerintah dan bandara mengenai lahan parkir untuk pesawatnya.
Di Jerman, Lufthansa Group mengurangi kapasitas tempat duduk pada rute jarak jauh hingga 90%. Total 23.000 penerbangan jarak pendek, menengah, dan jauh dibatalkan dari tanggal 29 Maret-24 April.
Maskapai LCC Eropa, Ryanair, mengurangi kapasitas kursi hingga 80% selama bulan April dan Mei. Bandara yang penuh pesawat pun tak terelakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar