Saat banyak bisnis yang tutup, restoran di New York, AS dibuka hanya melayani jasa pengiriman. Restoran ini terlihat sangat ramai dikerumuni pengantar makanan.
Seperti dilansir dari insider, untuk melindungi diri dari penyebaran virus Corona, warga kota New York membeli makanan melalui pemesanan online. Namun, hal ini justru berisiko bagi pekerja pengiriman yang membawa makanan.
Pekerja pengiriman makanan berkerumun di salah satu restoran Italia di New York yang mewah. Beberapa pengguna Twitter juga mengunggah foto yang menunjukkan kerumunan para kurir yang berkumpul di depan restoran.
Bahkan, pada 20 Maret 2020, polisi kota turun tangan untuk membubarkan kerumunan pengemudi pengiriman. Saking berkerumunnya orang-orang di sana, salah satu pengendara berteriak agar mereka segera menerapkan 'social distancing'.
Restoran mewah ini bernama Carbone, yang biasa melayani selebriti seperti Kim Kadashian dan Drake. Carbone juga masuk ke dalam restoran paling populer tahun 2020 yang dilakukan oleh platform pemesanan Resy pada Januari lalu. Salah satu menu populernya adalah parmesan daging sapi yang dibanderol dengan harga USD 69 atau seharga Rp 1.135.000.
Virus Corona telah menginfeksi lebih dari 20.000 orang di New York. Pada tanggal 23 Maret 2020, Gubernur Andrew Cuomo telah memerintahkan para pekerja untuk tetap tinggal di rumah.
Dalam hal ini, restoran, pusat perbelanjaan hingga apotek hanya melayani jasa pengiriman. Presiden AS Donald Trump pun telah menyetujui deklarasi bencana besar untuk negara bagian New York.
Industri restoran dan perhotelan pun mendapat kerugian yang sangat besar. Bahkan, Business Insider melaporkan sebanyak 7 juta pekerja restoran bisa kehilangan pekerjaan dalam 3 bulan ke depan.
Cegah Corona, Ditjen Imigrasi Batasi Layanan Paspor
Terkait virus corona, kini Ditjen Imigrasi mulai menerapkan pembatasan layanan paspor untuk sementara. Sebaiknya melindungi diri di rumah.
Imbauan yang sejalan dengan instruksi pemerintah itu pun diumumkan via Instagram resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi pada hari ini, Selasa (24/3/2020).
"Pembatasan pelayanan paspor untuk sementara semata-mata untuk mengurangi penyebaran virus Corona di sekitar kita. Sebisa mungkin yuk kita #DiRumahAja jika tidak ada kepentingan untuk aktivitas di luar rumah," bunyi pernyatan resmi Ditjen Imigrasi.
Merujuk pada kebijakan tersebut, kantor imigrasi masih melayani pengurusan paspor dengan catatan. Hanya untuk prioritas kebutuhan yang mendesak, seperti:
1. Orang sakit yang tidak bisa ditunda penanganannya atas rujukan dokter.
2. Orang dengan kepentingan yang tidak dapat ditunda.
Terkait kebijakan tersebut, antrean melalui aplikasi layanan paspor online akan dinonaktifkan sementara. Bagi pemohon yang telah mendapatkan antrean melalui APAPO dapat digunakan setelah pelayanan kembali normal.
Sebelumnya, pihak Ditjen Imigrasi juga telah menyerukan imbauan bagi para pemohon paspor agar berdiam diri di rumah. Tentu hal itu lebih bijak dilakukan di kondisi seperti sekarang untuk mencegah penyebaran virus Corona lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar