Minggu, 15 Maret 2020

Desa Dupa di Vietnam yang Instagramable

Sebuah desa di Vietnam dijuluki Desa Dupa. Selama puluhan tahun desa ini membuat dupa untuk perayaan di Vietnam. Cocok buat diposting di Instagram.

Ini adalah bulan yang paling sibuk di Desa Quang Phu Cau yang berada di pinggiran Hanoi, Vietnam. Para penduduk desa sibuk menyiapkan ratusan ribu dupa untuk menyambut perayaan Tahun Baru Tet, Imlek versi Vietnam di Februari nanti.

Tet merupakan perayaan dan festival menyambut Tahun Baru Vietnam berdasarkan kalender Lunar yang menandakan musim semi di Vietnam. Ini merupakan perayaan paling penting di Vietnam. Selama perayaan Tet, orang-orang akan saling berkunjung ke rumah kerabat dan kuil-kuil.

Dikumpulkan detikTravel dari beragam sumber, Rabu (9/1/2019) Desa Quang Phu Cau ini juga dijuluki 'Desa Dupa', karena selama hampir satu abad mata pencarian pokok penduduk adalah membuat dupa dan ini juga menjadi kebanggaan bagi mereka.

Mereka setiap hari membuat dupa untuk dijual, namun masa puncaknya adalah setiap bulan Januari. Mereka mempersiapkan dupa untuk menyambut perayaan Tahun Baru Tet yang jatuh di bulan awal Februari. Saat inilah orang beramai-ramai ke kuil dan menyalakan dupa.

Adapun proses pembuat dupa ini dimulai dengan membersihkan bambu dan memasukan ke dalam mesin. Mesin ini nanti akan memotong bambu menjadi stik. Setelah itu stik-stik bambu ini dicelupkan ke gentong yang berisi pewarna merah. Kemudian stik dijemur.

Setelah itu stik-stik dupa ini kering, kemudian dioleskan pasta dupa aromatik. Setelah kering barulah kemudian stik-stik ini dibungkus untuk bisa dipasarkan.

Kebanyakan usaha pembuatan dupa di desa ini turun temurun. Bahkan terdapat beberapa keluarga yang memproduksi dupa lebih dari 100 tahun. Mereka bisa menghasilkan 430 dolar AS (Rp 6 juta) per bulan sebelum Tahun Baru.

6 Kota Menawan Buat Liburan di Taiwan

 Taiwan adalah salah satu tujuan menarik di Asia. Selain Taipei, ada beberapa kota lain yang bisa traveler kunjungi buat liburan di Taiwan. Apa saja?

Traveler yang pernah bepergian ke Taiwan, pasti tujuannya ke Taipei sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya. Tapi tidak banyak yang tahu Taiwan juga menawarkan banyak keragaman bagi para pencinta alam, petualang, pencinta kuliner, dan juga penggemar arsitektur.

Dari rilis pers Agoda yang diterima detikTravel, Rabu (9/1/2019), Taipei memang masih jadi tujuan utama yang diminati wisatawan Indonesia. Setelah Taipei, baru disusul Taichung dan Kaohsiung. Sementara itu, Nantou dan Hualien melengkapi lima besar destinasi favorit di Taiwan.

1. Taichung

Taichung adalah Tuan rumah bagi pameran flora kelas dunia. Taichung World Flora Exposition merupakan event yang begitu besar, hingga menggabungkan tiga destinasi sekaligus.

Pameran yang digelar sejak awal November hingga 24 April 2019 ini tersebar di tiga wilayah, yang masing-masing menyuguhkan keunikan tersendiri dari Taiwan. Di Waipu, kita bisa melihat kerajaan pertanian yang terkenal akan bunga, buah-buahan, dan produk lainnya.

Kemudian Houli, di sini ada pertunjukan dan fasilitas berkuda berusia ratusan tahun, serta benda-benda bersejarah Taiwan yang dipinjamkan dari National Palace Museum.

Sementara Fengyuan, dibangun di sepanjang tepi Sungai Ruanpizai yang merupakan koridor bunga di tepi sungai terpanjang di Taiwan. Daerah ini menunjukkan pentingnya perairan bagi kehidupan di Taiwan.

2. Nantou

Kota berikutnya yaitu Nantou. Di sinilah rumah bagi Danau Sun Moon. Selama berabad-abad, lagu dan puisi telah ditulis untuk menggambarkan keindahan Danau Sun Moon yang merupakan danau terbesar di Taiwan.

Banyak yang menilai jalur sepeda di sekeliling danau, sebagai rute sepeda terindah di Taiwan. Danau Sun Moon juga merupakan rumah bagi suku Thao, kelompok suku asli terkecil di Taiwan.

Sementara Bahasa Thao adalah salah satu bahasa paling terancam punah di dunia, dengan kurang dari enam penutur yang masih hidup. Namun, berkat upaya konservasi para pemimpin suku, generasi muda Thao mulai menggunakan kembali bahasa asli mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar