Di tengah pandemi corona ini, ternyata ada saja PO bus yang sampai meliburkan operasional demi keselamatan penumpang dan krunya. Patut ditiru oleh PO bus lain.
Walau Pemerintah telah mengeluarkan edaran untuk tidak mudik demi mencegah penularan virus corona atau COVID-19, tapi nyatanya tak sedikit PO bus yang tetap beroperasi demi mencari nafkah.
Hanya di tengah ketidakpastian, PO bus Sedya Mulya dengan jurusan ke Wonogiri mengambil langkah berbeda. Hal itu pun diketahui lewat edaran resmi dari pihak PO Sedya Mulya kepada para agen dan kru di Jakarta tertanggal 26 Maret 2020 seperti dilihat detikcom, Senin (30/3/2020).
Menyikapi kondisi terkini di DKI Jakarta, pihak pengelola PO Sedya Mulya pun meliburkan operasional busnya hingga 27 Maret lalu. Namun, kini penutupan sementara rute juga diperpanjang melihat kondisi yang belum kondusif.
"Libur operasional yang semula berakhir tanggal 27 Maret 2020 (dari Wonogiri) dan tanggal 28 Maret 2020 (dari Jakarta) maka diperpanjang sampai dengan waktu yang belum di tentukan. Jadwal operasional kembali akan diberitahukan 3 hari sebelumnya," bunyi surat edarannya.
Menurut pengelola PO Sedya Mulya, mereka mengimbau agar para agen dan kru terlebih dulu menjaga diri di tengah pandemi corona. Pasalnya, kesehatan adalah yang utama.
"Kami management PO Sedya Mulya mohon maaf atas keputusan ini karena kesehatan keluarga besar PO Sedya Mulya adalah yang utama bagi perusahaan kami," bunyi surat edaran.
Selama operasional diliburkan, pihak PO Sedya Mulya pun mengimbau krunya untuk mengurangi aktifitas di luar rumah termasuk berkumpul. Diimbau juga budaya bersih cuci tangan dan menyelaraskan usaha serta berdoa.
Dihubungi detikcom terpisah, agen PO Sedya Mulya yang berpusat di Wonogiri pun menegaskan kebenaran surat edaran tersebut. Dijelaskan, imbauan sudah diberikan jelang akhir Maret lalu.
"Betul, dari 22 Maret," ujar staff PO Sedya Mulya.
Hanya terkait waktu operasional kembali, pihak PO Sedya Mulya masih belum memberi tanggal pasti. Dijelaskan, mereka masih memantau kondisi terkini di lapangan.
"Belum tahu ya pak, kondisinya masih begini ya," tutup staf PO Sedya Mulya.
Tentu ini bisa menjadi contoh, bagaimana setiap komponen industri bersatu untuk melawan penyebaran virus corona di Indonesia. Semoga bisa ditiru oleh para PO bus lainnya.
Pelni Batasi Pembelian Tiket Kapal untuk Cegah Corona
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) membatasi penjualan tiket di tengah wabah virus Corona. Pelni juga memprioritaskan tim medis dan logistik.
Pembatasan penjualan tiket itu diterapkan dengan pelni hanya melepas 80 persen dari kapasitas penumpang. ITu agar penumpang bisa melaksanakan kampanye #jagajarakdulu sesuai imbauan pemerintah.
"Melihat situasi yang terjadi saat ini, manajemen akan memprioritaskan pembelian tiket bagi petugas yang terkait dengan aktivitas logistik, kesehatan dan keamanan," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Yahya Kuncoro, dalam rilis kepada detikcom, Senin (30/3/2020).
Selain itu, sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN perihal pembatalan program mudik gratis bareng BUMN, PELNI juga menghapus program mudik gratis.
"Pelni tentu mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah terkait pembatasan aktivitas berpergian masyarakat guna mengendalikan rantai penyebaran virus Corona COVID-19 di Indonesia. Kami pun berharap agar penyebaran virus ini dapat segera terhenti," tambah Yahya.
Sebagai bentuk antisipasi, PELNI telah menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. Selain itu, Pelni melakukan penyemprotan disinfektan kepada seluruh kapal secara berkala.
Selain itu, Pelni menyediakan hand sanitizer di setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, memberikan masker bagi penumpang yang sakit di tengah perjalanan, serta memberikan imbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.
Saat ini, Pelni mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar