Beberapa hari lalu Gunung Agung mengalami erupsi dan menyebabkan hujan abu tipis. Namun, kondisi masih kondusif dan aman untuk dikunjungi.
Asosiasi pengusaha tur dan travel (ASITA) di Bali mengatakan pariwisata Bali masih aman dikunjungi. Namun, Bali masih tetap aman unntuk dikunjungi.
Hal itu pun diutarakan oleh Asosiasi pengusaha tur dan travel di Bali yang tergabung dalam ASITA.
"Gunung Agung masih akan terus beraktifitas hingga 4 tahun kedepan. Beberapa waktu belakangan ini kembali Gunung Agung erupsi tapi hanya batuk kecil-kecil saja kalau boleh diumpamakan seperti itu. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan apalagi takut untuk berwisata ke Bali tidak perlu sama sekali," kata Ketua ASITA Bali Ardhana lewat pesan singkat pada detikTravel, Senin (14/1/2019).
Berdasarkan imbauan PVMBG, zona bahaya yang harus diwaspadai yaitu 4 Km dari puncak Gunung Agung. Ardhana mengatakan obyek wisata yang ada di Karangasem masih aman dikunjungi.
"Sudah sangat jelas diumumkan oleh PVMBG bahwa wilayah yang harus diwaspadai hanya radius 4 km, jadi sama sekali tidak berdampak bahaya terhadap pariwisata termasuk daya tarik wisata yang ada di Bali timur serperti Amed dan Candidasa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Agung mengalami erupsi pada Kamis (10/1) lalu. Akibatnya beberapa wilayah seperti Desa Ban di Karangasem hingga ke wilayah lebih jauh, seperti Desa Dause, Kabupaten Bangli, bahkan Desa Sudaji Kabupaten Buleleng terdampak hujan abu tipis.
Meriahnya Perayaan Holi di Jaipur, India
Holi festival awal musim semi yang dirayakan di negara-negara yang memiliki penduduk beragama Hindu. Seperti ini kemeriahannya di Jaipur.
Pada dasarnya Holi digelar untuk merayakan warna musim semi. Masing - masing warna pada serbuk memiliki arti yang berbeda-beda. Warna merah melambangkan kehidupan, festival dan pernikahan. Warna kuning untuk kemakmuran dan perdagangan. Warna hijau melambangkan alam, kesuburan dan kebahagiaan. Sedangkan biru atau warna kulit Dewa Krisna mempunyai arti perdamaian, cinta dan surga.
Setiap kota di India mempunyai cara sendiri untuk memperingati Holi Festival. Kota yang paling terkenal adalah Mathura dengan perayaan tradisionalnya. Tahun 2018 lalu perayaan Holi diselenggarakan pada tanggal 1 dan 2 Maret 2018. Saya berkesempatan mengikuti Holi Festival di Jaipur, India.
Saya mengikuti perayaan Holi Festival yang diselenggarakan oleh beberapa hostel di Jaipur bersama beberapa teman dari Indonesia. Saat itu para peserta diwajibkan memakai dresscode berwarna putih serta membayar 600 Rupee atau sekitar 120ribu rupiah untuk mengikuti rangkaian Holi Festival.
Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Seluruh peserta yang mengikuti Holi Festival akan dijemput oleh bus yang disediakan oleh pihak hostel menuju tempat diselenggarakannya acara. Di sini saya bertemu dengan banyak wisatawan asing maupun warga lokal yang antusias mengikuti festival ini.
Sesampainya di lokasi, para peserta disambut dengan lemparan serbuk warna warni oleh pihak panitia. Saya dan para peserta yang lain bergegas mengambil serbuk warna - warni yang telah disediakan dan langsung memulai "peperangan". Acara Holi Festival saat itu berlangsung sangat meriah.
Lantunan musik khas India serta iringan dari DJ pun menambah kemeriahan acara. Tidak ada perbedaan antara warga lokal maupun turis asing. Semuanya menyatu dalam kemeriahan Holi Festival. Pihak panitia juga menyediakan makanan maupun minuman untuk para peserta. Dan itu sudah termasuk ke dalam harga tiket yang telah kita beli. Jadi jangan khawatir jika kalian kelaparan atau kehausan di tengah-tengah acara.
Anyway untuk teman-teman yang akan mengikuti Holi Festival, sebaiknya kalian sudah mempersiapkan tempat yang aman untuk gadget atau barang berharga kalian. Jangan sampai barang-barang berharga kalian rusak atau hilang di saat festival.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar