Kamis, 12 Maret 2020

Harga Tiket Pesawat Turun, Okupansi di Bandara Banyuwangi Belum Naik

Traveler domestik menyambut baik turunnya harga tiket pesawat. Namun, okupansi di Bandara Banyuwangi masih belum mengalami kenaikan.

Harga tiket penerbangan di Bandara Internasional Banyuwangi turun antara 30 hingga 60 persen. Turunnya tiket pesawat ini disambut baik oleh para penumpang maskapai penerbangan, yang melayani penerbangan Jakarta-Banyuwangi dan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP).

"Alhamdulillah turun. Jika kemarin sebelum Natal dan tahun baru bisa tembus Rp 1,5 juta. Ini bisa sampai Rp 800-an. Tentu memberikan peluang kami sebagai pebisnis lebih intens menggunakan jasa penerbangan," ujar Zulfan, salah satu penumpang di Bandara Internasional Banyuwangi kepada detikTravel, Senin (14/1/2019).

Perwakilan Maskapai Citilink Dadang Teguh Setiawan mengatakan, untuk harga tiket Citilink rute Banyuwangi- Jakarta turun di kisaran Rp 800 ribuan dari sebelumnya Rp 1,5 juta.

"Sekarang sudah di set up harganya turun semua. Untuk sektor Banyuwangi turun kalau yang lain saya tidak monitor," ujarnya.

Untuk okupansi penumpang pasca diturunkanya harga tiket pesawat di Bandara Internasional Banyuwangi masih belum nampak ada peningkatan. Rata- rata penumpang masih di kisaran 65 persen dan hal ini masih tergolong rendah.

Dadang memperkirakan, ada peningkatan atau tidaknya penumpang, pasca diturunkannya harga tiket ini baru bisa dilihat minimal satu hingga dua minggu ke depan. Sebab diperkirakan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan sudah mulai memesan tiket sejak hari ini.

"Mungkin bisa kita lihat nanti di reservasi dua minggu kedepan. Soalnya rata- rata kalau keberangkatan besok dan dua hari ke depan rata- rata pake pembelian yang lama," tandasnya.

Turunnya harga tiket peswat juga terjadi pada maskapai NAM Air. Maskapai Nam Air menjual harga tiket rute Banyuwangi- Jakrata di harga Rp. 700 ribuan dari sebelumnya Rp 1 jutaan lebih. Namun meski turun, belum ada peningkatan penumpang. Saat ini Penumpang NAM Air berada di kisaran 70 persen.

"Untuk low season kita memaklumi ini. Ini diperkirkan terjadi hingga pertengahan bulan Februari 2019 mendatang," tambahnya.

Diinformasikann sebelumnya, seluruh maskapai nasional yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia atau INACA telah menurunkan tarif tiket penerbangan sejak 11 Januari 2019 kemarin. Harga tiket turun kisaran antara 30 hingga 60 persen.

Turis Asing ke Bali Akan Ditarik Biaya Kontribusi USD 10

Tak sedikit turis asing yang liburan ke Pulau Dewata Bali. Wacananya, turis asing akan dikenakan biaya masuk senilai USD 10 untuk pembangunan pariwisata Bali.

Pemerintah Provinsi Bali sedang menggodok rancangan Perda untuk memungut retribusi dari para wisatawan yang datang ke Pulau Dewata. Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan agar retribusi itu dibebankan kepada turis asing.

Rancangan Perda Provinsi Bali tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali itu telah diserahkan kepada DPRD Provinsi Bali. Mayoritas fraksi menyetujui ranperda tersebut untuk segera diberlakukan di Bali.

Dalam rapat paripurna di DPRD Bali, Jl Kusuma Atmaja, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019), Koster menyampaikan harapannya agar Ranperda itu bisa segera dibahas dan rampung pada Februari 2019. Dia mengatakan Perda tersebut bisa menambah pendapatan daerah untuk pembangunan Bali.

"Ranperda tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali itu adalah perda yang betul-betul sangat kita perlukan untuk menggali sumber pendapatan yang harus kita gali lagi, sumber daya yang ada di Bali. Saya juga sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak di kementerian mudah-mudahan apa yang kita harapkan ini dapat persetujuan. Secara umum banyak pihak yang setuju, kemenkeu, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri saya kira masih ada beberapa hal saja yang belum bisa diterima. Sehingga mengenai ruang fiskal yang memadai untuk menopang pembangunan di Bali," urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar