Kamis, 26 Maret 2020

Pukulan Pariwisata Jepang: Dulu Tsunami, Kini Virus Corona

Hampir semua negara terpukul dengan adanya pandemi Corona. Jepang pun kena imbas penurunan pariwisata.

Dunia pariwisata kena pukulan telak dari pandemi Corona. Tak ada perjalanan domestik atau pun internasional. Semua tunduk pada peraturan untuk mengisolasi diri.

Jepang yang sangat bersih dan punya teknologi tinggi saja sampai harus menutup diri. Angka kunjungan wisata ke Jepang terbukti terjun payung.

Menurut data Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, pada bulan Februari turis yang datang ke Jepang turun hingga 58 persen. Tadinya 2,6 juta terpangkas hingga 1,09 juta turis.

Bisa dibilang ini jadi krisis terbesar sejak gempa bumi, tsunami dan bencana nuklir yang terjadi pada 2011 lalu. Jepang benar-benar semaput.

Dua negara yang jadi sumber wisatawan asing Jepang adalah China dan Korea Selatan. Wisatawan dari dua negara ini turun 88 persen dan 80 persen.

Ini jelas terjadi karena China dan Korsel adalah dua negara pertama yang mengalami virus Corona dengan jumlah yang sangat besar.

Larangan penerbangan dari Korsel dan China mau tak mau dilakukan. Selain itu Iran, Italia, Spanyol dan Islandia juga masuk dalam daftar negara yang dilarang masuk ke Jepang.

Aduh, Polisi Jepang Jadikan Pos Jaga Jadi Tempat Ena-ena

Perbuatan ini tidak dapat dicontoh. Dua petugas polisi di Jepang berselingkuh dan menjadikan pos jaga sebagai Love Hotel.

Jika kamu liburan ke Jepang, kamu bisa dengan mudah menemukan koban, atau pos polisi atau 'kotak polisi' yang tersebar di fasilitas publik. Biasanya petugas polisi di koban kebanyakan membantu permasalahan warga di sekitarnya.

Tapi, dua polisi ini malah menjadikan koban tempat ena-ena. Dilansir detikcom dari SoraNews, Selasa (24/3/2020) aksi dua petugas polisi di koban itu mulai dicurigai setelah mereka sering bertugas malam bersama.

Peristiwa ini terjadi di koban polisi di Kota Amagasa, Prefektur Hyogo, Jepang. Sersan polisi berusia 30-an yang ditugaskan di Amagashi Higashi Precinct terlibat asmara dengan bawahannya yang berusia 20-an.

Adanya kesempatan bersama dan juga tidak adanya pengaduan dari masyarakat, membuat dua polisi ini melakukan hubungan terlarang di pos jaga mereka. Sampai akhirnya ada pihak ketiga tahu dan melaporkannya kepada atasan.

Setelah melakukan penyelidikan internal, untung saja tidak laporan kejahatan selama pasangan ini bertugas. Selain melanggar aturan polisi, perbuatannya ini juga melanggar norma.

Diketahui polisi laki-laki telah menikah dan memiliki anak. Pasangan ini pun mendapat teguran serta potongan gaji dari atasannya.

Tega Banget, Pohon Paling Terkenal Selandia Baru Dirusak

Perilaku usil turis membuat warga Selandia Baru marah. Alasannya, sebuah pohon yang sangat terkenal di sana telah dirusak.
Dilansir CNN, hal itu dialami pohon willow di ujung selatan Danau Wanaka. Pohon populer di Instagram karena tampak setengah tenggelam di air digergaji di sekitar tanggal 17 Maret lalu.

"Cabang di bagian bawah yang menggantung horisontal di atas air yang benar-benar indah telah hilang," kata salah satu warga. Warga setempat juga telah melaporkan adanya beberapa cabang yang telah digergaji dan hanyut di tepi danau.

Terletak di South Island, Selandia Baru atau sekitar 300 kilometer dari Dunedin, pohon itu dikenal sebagai #ThatWanakaTree. Bahkan, Google Maps mencantumkan nama tempat itu dengan tagar di dalamnya.

Pada tahun 2014, fotografer Dennis Radermacher memenangkan penghargaan New Zealand Geographic Photographer of the Year untuk foto lanskap terbaik. Objek fotonya adalah pohon itu hingga tenar di media sosial.

Banyak yang menganggap bahwa pohon itu sebagai simbol harapan karena tampak muncul sendirian di atas air. Meski lokasinya terpencil, pohon ini menarik banyak turis hanya untuk mengambil foto dan menghidupkan ekonomi warga sekitar.

Danau Wanaka sendiri berada di kaki Taman Nasional Gunung Aspiring. Kawasan ini bagian dari Te Wahipounamu yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Selandia Baru memang terkenal serius dalam melestarikan banyak tempat alami yang indah. Pemerintah meminta turis untuk menandatangani 'janji tiaki' atau janji untuk menjadi penjaga lingkungan yang baik setelah tiba di negara itu.

Tiaki berarti untuk menjaga. Kata itu ada dalam Bahasa Maori.

Pohon ini jadi salah satu objek yang terkena perusakan atau vandalisme. Beberapa waktu lalu, ketika ada isu overtourism, sejumlah destinasi mengalami hal serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar