Kamis, 12 Maret 2020

Menpar Ingin Agar Ada Lebih Banyak Platform Wisata Digital

Menpar Arief Yahya membuka sesi perdana Wonderful Startup Academy batch II. Menpar ingin agar ada lebih banyak lagi platform pariwisata digital.

Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka secara resmi sesi perdana Wonderful Startup Indonesia batch II di Kolega X M Co-Working Space, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Wonderful Startup Academy merupakan program startup pertama di bidang pariwisata di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kementrian Pariwisata, Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta International Council for Small Business (ICBC) Indonesia.

Menpar Arief menginginkan lebih banyak lagi platform yang bergerak di pariwisata. Gunanya untuk mempermudah spesialisasi sesuai kebutuhan wisatawan.

"Saya ingin lebih banyak lagi platform yang pariwisata. Karena saya yakin nanti akan ada spesialisasi seperti kuliner, diving, desa wisata dan lainnya. Semakin banyak terspesialisasi akan semakin bagus," ujanya.

Menpar Arief mengatakan, rahasia dari pertumbuhan pariwisata Indonesia 20 persen karena 2 hal. Yaitu regulasi dan teknologi.

"Pertumbuhan pariwisata Indonesia tumbuh 22 persen dan kita masuk ke dalam 20 top dunia dengan pertumbuhan pariwisata tercepat. Adapun rahasia dari pertumbuhan ini adalah regulasi dan teknologi," kata Arief.

Juga, Menpar Arief mengatakan betapa pentingnya startup dalam pariwisata. Sekarang produk pariwisata semakin kreatif dan kita juga produk destinasi digital.

"Zaman yang semakin canggih dan semuanya serba digital, begitu juga dalam sektor pariwisata. Startup ini nantinya diharapkan mampu melirik permasalahan pariwisata kita dan memberikan solusinya," tambahnya Menpar Arief.

Pada batch II ini, jumlah peserta startup yang mengikuti kegiatan Wonderful Startup Academy adalah 30 startup yang diseleksi dari 309 peserta. Nantinya para startup akan mendapatkan materi, mentoring, networking hingga akses pendanaan.

Ketua ASITA Soal Erupsi Gunung Agung: Bali Masih Aman Dikunjungi

Beberapa hari lalu Gunung Agung mengalami erupsi dan menyebabkan hujan abu tipis. Namun, kondisi masih kondusif dan aman untuk dikunjungi.

Asosiasi pengusaha tur dan travel (ASITA) di Bali mengatakan pariwisata Bali masih aman dikunjungi. Namun, Bali masih tetap aman unntuk dikunjungi.

Hal itu pun diutarakan oleh Asosiasi pengusaha tur dan travel di Bali yang tergabung dalam ASITA.

"Gunung Agung masih akan terus beraktifitas hingga 4 tahun kedepan. Beberapa waktu belakangan ini kembali Gunung Agung erupsi tapi hanya batuk kecil-kecil saja kalau boleh diumpamakan seperti itu. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan apalagi takut untuk berwisata ke Bali tidak perlu sama sekali," kata Ketua ASITA Bali Ardhana lewat pesan singkat pada detikTravel, Senin (14/1/2019).

Berdasarkan imbauan PVMBG, zona bahaya yang harus diwaspadai yaitu 4 Km dari puncak Gunung Agung. Ardhana mengatakan obyek wisata yang ada di Karangasem masih aman dikunjungi.

"Sudah sangat jelas diumumkan oleh PVMBG bahwa wilayah yang harus diwaspadai hanya radius 4 km, jadi sama sekali tidak berdampak bahaya terhadap pariwisata termasuk daya tarik wisata yang ada di Bali timur serperti Amed dan Candidasa," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Agung mengalami erupsi pada Kamis (10/1) lalu. Akibatnya beberapa wilayah seperti Desa Ban di Karangasem hingga ke wilayah lebih jauh, seperti Desa Dause, Kabupaten Bangli, bahkan Desa Sudaji Kabupaten Buleleng terdampak hujan abu tipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar