Selasa, 31 Maret 2020

KA Bandara-Soetta Kurangi Frekuensi Perjalanan Jadi 10 per Hari

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, mulai hari ini, Senin 30 Maret sampai 30 April 2020, KA Bandara Soekarno-Hatta hanya beroperasi sebanyak 10 perjalanan/hari. Sementara untuk KA Bandara Medan hanya 12 perjalanan/hari.
Informasi ini disampaikan oleh PT Railink di akun media sosialnya.

"Sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran virus #Covid19 dan mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan #PhysicalDistancing KA Bandara Soekarno-Hatta dan KA Bandara Kualanamu, Medan tetap beroperasi dgn penyesuaian jadwal untuk periode tgl 30 Maret - 30 April 2020," tulis Railink.


KA Bandara Railink
@RailinkARS
Sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran virus #Covid19 dan mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan #PhysicalDistancing KA Bandara Soekarno- Hatta dan KA Bandara Kualanamu, Medan tetap beroperasi dgn penyesuaian jadwal untuk periode tgl 30 Maret - 30 April 2020.

Lihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter
8
20.57 - 27 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
15 orang memperbincangkan tentang ini

Selain mengurangi jumlah perjalanan KA, KA Bandara Soekarno-Hatta juga tidak melayani city check in dan baggage handling penumpang di stasiun BNI City mulai tanggal 1 April sampai 31 Mei 2020.

Baca juga: Diimbau Tidak Mudik, Terminal Pulo Gebang Masih Ramai
Berikut jadwal lengkap KA Bandara Soekarno-Hatta yang terbaru:

Foto: Railink
Berikut jadwal lengkap KA Bandara Kualanamu yang terbaru:

Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman Menderita

Wabah virus Corona benar-benar membuat berbagai sektor kena imbasnya. Sampai-sampai wisata seks di Jerman pun ikut terpengaruh. Para pekerja seksnya menderita.

Tak bisa ditutupi, wisata seks di beberapa negara Eropa memang dilegalkan. Namun di tengah badai virus Corona seperti sekarang, mereka yang bekerja di industri ini jadi ikutan merana.

Tempat-tempat pelacuran ditutup, para pekerja seks pun mengeluh, apalagi para pemiliknya. Salah satu yang berkeluh kesah adalah Aurel Johannes Marx, pemilik 'Lankwitzer 7', sebuah rumah pelacuran 3 kamar di kota Berlin, Jerman.

Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, sudah beberapa pekan ini usaha pelacuran Marx sepi. Hampir tak ada seorang tamu pun mampir ke tempatnya.

"Sudah beberapa pekan ini bisnis saya turun lebih dari 50%," kata Marx seperti dikutip dari AP.

Susanne Bleier Wilp, mantan pekerja seks yang kini jadi aktivis menyebut virus Corona menyebabkan ketakutan di kalangan para wanita malam. Ribuan pekerja seks di Jerman merasa tidak aman saat melayani tamu di tengah isu virus Corona.

"Saat ini, ada banyak wanita yang berhenti dari profesi ini karena alasan keamanan," terang Susanne kepada AP.

Yang jadi permasalahan adalah kebanyakan wanita yang jadi pekerja seks di Jerman berusia sangat muda. Sementara itu pelanggannya banyak yang berusia di atas 50 tahun. Seperti yang kita tahu, penularan virus Corona sangat rentan di usia tersebut.

Belum lagi, para pekerja seks ini tidak pernah tahu riwayat kesehatan dari pelanggannya. Itu bisa menyebabkan reaksi berantai penyebaran virus Corona yang sangat buruk.

"Di bisnis ini, sangat normal untuk berinteraksi secara anonim atau menggunakan nama alias. Itu yang jadi masalah," imbuh Susanne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar